Teleskop James Webb Berpeluang Ganti Nama, Kenapa?

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jul 2022 19:30 WIB
Teleskop terbaru milik NASA yang bernama James Webb berpeluang ganti nama. Itu setelah Webb diduga terlibat dalam aktivitas diskriminatif.
Teleskop James Webb berjasa memotret galaksi terjauh dengan jelas berkat teknologi mutakhirnya. Foto: via REUTERS/CHRIS GUNN/NASA
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) sedang mempertimbangkan penggantian nama observatorium andalannya, James Webb lantaran keterlibatan dalam penganiayaan terhadap kaum gay dan lesbian (LGBT) selama James Edwin Webb menduduki karir di pemerintahan.

Sebelumnya Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) merilis gambar pertama yang sangat mencengangkan. Dengan sensor inframerah yang dalam, teleskop Webb menerangi wilayah alam semesta yang belum pernah ada sebelumnya.

Teleskop tersebut merupakan kerjasama antara NASA, European Space Agency dan Canadian Space Agency.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Space, teleskop James Webb diambil dari nama prajurit Korps Marinir AS, James Edwin Webb. Ia lahir 1906 di Carolina Utara. Ia memperoleh gelar di bidang pendidikan dan hukum.

Webb memegang posisi senior di Departemen Luar Negeri dari tahun 1949 hingga awal 1950-an. Pada 1961, Presiden AS John F. Kennedy menunjuk Webb ke posisi administrator NASA.

Di posisi jabatannya, dia bertanggung jawab atas program Apollo untuk mendaratkan manusia di bulan. Dia dianggap berhasil dalam melobi mendapatkan dukungan dari Kongres.

Webb mendorong sains untuk diprioritaskan di lingkungan Perang Dingin, di mana setiap misi luar angkasa adalah alat politik.

Webb meninggalkan NASA pada 1968 sebelum Apollo 11 terbang ke bulan . Di kemudian hari, ia bertugas di berbagai dewan penasihat dan terlibat dengan Smithsonian Institution, klaster museum, pusat pendidikan dan penelitian unggulan AS, sebelum akhirnya meninggal pada 1992.

Ketika Webb memulai kariernya di pemerintahan AS pada akhir 1940-an, karyawan LGBT secara sistematis disingkirkan dan dipecat karena orientasi seksual mereka. Ini dianggap sebagai kampanye yang didorong oleh beberapa anggota Kongres terkemuka .

Periode ini dikenal sebagai Ketakutan Lavender atau Lavender Scare, yang kerap menggemakan anti-Komunis.

Pendukung ide-ide ini berpendapat stigma sosial yang melekat pada seksualitas orang-orang LGBTQ, berisiko dipaksa untuk menjadi mata-mata Soviet.

Empat astronom yang memimpin petisi penggantian nama teleskop JWST mengatakan ketika Webb bekerja untuk departemen luar negeri di posisi tinggi wakil sekretaris dari tahun 1949 hingga 1952, ia mengeluarkan serangkaian memo yang membahas apa yang digambarkan sebagai "masalah homoseksual dan penyimpangan seks" kepada seorang senator yang memimpin penganiayaan.

Mereka menunjuk pada catatan yang ditemukan di Arsip Nasional AS oleh astronom Adrian Lucy di Universitas Columbia di New York City.

"Catatan dengan jelas menunjukkan bahwa Webb merencanakan dan berpartisipasi dalam pertemuan di mana dia menyerahkan materi homofobia,"tulis para pemimpin petisi awal tahun ini dalam sebuah opini di Scientific American .

Keempat astronom tersebut adalah Lucianne Walkowicz daei Planetarium Adler di Chicago, Illinois, Chanda Prescod-Weinstein dari Universitas New Hampshire di Durham, Brian Nord dari Laboratorium Akselerator Nasional Fermi di Batavia, Illinois, dan Sarah Tuttle dari Universitas Washington di Seattle.

"Kami merasa bahwa kami harus mengambil sikap publik untuk menamai fasilitas penting seperti itu dengan seseorang yang nilainya sangat dipertanyakan," tulis mereka kepada Nature.

Perdebatan Hangat Soal James Webb dan LGBTQ

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER