Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkominfo) bakal meluncurkan Hot Backup Satellite atau HBS yang akan diluncurkan ke orbit menumpang roket SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk.
Menteri Kominfo Johnny G Plate menengok kesiapan pembuatan satelit itu di markas Boeing, SpaceX dan Hughes Network System di Amerika Serikat pada Selasa (26/7) waktu setempat.
Boeing merupakan perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS), SpaceX perusahaan penyedia roket peluncur untuk satelit tersebut, sedangkan Hughes Network System perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit HBS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama BAKTI Anang Latif mengatakan proyek HBS itu sebagai satelit cadangan untuk Satria-1 dan sebagai penambah kecepatan internet di Indonesia.
"HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit SATRA-1. Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan user experience," ungkapnya dalam keterangan resmi.
Untuk diketahui, proyek pembuatan HBS berlangsung sejak 19 Oktober 2021. Kemkominfo Maret lalu telah menandatangani kontrak proyek HBS dengan pemenang lelang Konsorsium Nusantara Jaya.
Konsorsium Nusantara Jaya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan, yaitu PT Satelit Nusantara Lima, PT DSST Mas Gemilang, PT Pasifik Satelit Nusantara, dan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera.
Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail mengklaim satelit HBS menjadi pilihan tepat untuk mengatasi pemerataan internet dengan bentang wilayah kepulauan seperti Indonesia.
"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata," ujar Ismail lewat keterangan resmi, Selasa (26/7).
Teknologi satelit ini, kata Ismail melengkapi berbagai penyediaan infratruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kemenkominfo, seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T).
Program HBS direncanakan memulai konstruksinya tahun 2022 ini dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023.
"Diharapkan pada kuartal keempat tahun 2023 sudah dapat beroperasi melayani masyarakat," tandas Ismail.
(lth)