WAWANCARA EKSKLUSIF

Bos Ericsson: Indonesia Selangkah di Depan Matikan 3G

CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2022 18:45 WIB
Bos Ericson Indonesia, Jerry Soper memuji langkah Indonesia yang telah matikan jaringan 3 lebih dahulu daripada negara lain.
Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper menjelaskan perihal suntik mati 3G di Indonesia. (Foto: cnnindonesia/loamy noprizal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper menyebut Indonesia selangkah lebih maju dibanding negara lain karena telah mematikan 3G lebih dulu. Menurutnya, mematikan jaringan 3G punya sejumlah manfaat.

"Saya pikir kita akan melihat banyak negara di seluruh dunia menata ulang spektrum 3G. Dan dalam hal ini, saya pikir Indonesia mungkin selangkah di depan dari yang lain karena negara ini mengetahui manfaat dari hal tersebut," ujar Jerry dalam wawancara eksklusif dengan CNNIndonesia.com dan The Jakarta Post di Kantor Ericsson Indonesia di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (25/7).

"Jadi mungkin Indonesia menjadi gelombang pertama yang melakukannya, dan sepertinya negara lain akan mengikuti langkah ini di kemudian hari," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerry juga menyebut sebagian besar operator seluler di dunia tengah berupaya menata ulang spektrum jaringan 3G karena mereka mengetahui jaringan 4G dan 5G lebih efisien dalam penggunaan spektrum.

Menambahkan pernyataan Jerry, President & CEO Ericsson Global Börje Ekholm mengatakan selain karena 3G tidak memberi manfaat besar secara kapasitas, penataan ulang atau suntik mati jaringan ini akan berdampak besar pada berkurangnya konsumsi energi, biaya operasional, dan lain-lain.

"Seperti yang Jerry katakan, 3G tidak memberi layanan yang cukup baik.Tak memberi kapasitas (yang cukup). Sehingga mematikannya lebih cepat akan lebih baik. Sebenarnya, ini akan mengurangi biaya energi, biaya operasional, dan lain-lain," tuturnya.

Sebelumnya, semua operator seluler tengah melakukan suntik mati 3G dan menata ulang spektrumnya untuk digunakan pada jaringan 4G. Hal ini dilakukan sebagai eksekusi dari arahan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate yang ingin menjadikan 4G sebagai tulang punggung jaringan tanah air.

Menurut Jerry, jaringan 4G melakukan pengolahan data dengan lebih efisien sehingga dapat mengakomodir kebutuhan data yang terus meningkat.

Spektrum jaringan yang sebelumnya dihuni 3G nantinya digunakan oleh 4G yang mampu mengangkut data dengan lebih efisien.

Kasus serupa juga akan terjadi dengan 5G di masa depan, di mana 5G dapat mengangkut data lebih efisien lagi dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Dalam bincang-bincang yang berlangsung hampir 50 menit itu, Börje menceritakan bagaimana awal mula teknologi 4G muncul dan masyarakat di Eropa tidak menerimanya karena dirasa tidak dibutuhkan. Alasannya, mereka merasa 3G sudah cukup mengakomodir kebutuhan mereka.

"Ketika 4G pertama kali diperkenalkan pada 12 atau 13 tahun lalu di Eropa, ada perdebatan besar. Kami tidak membutuhkan 4G karena 3G sudah cukup. Dan ini membuat Eropa mengalami penundaan penyebaran 4G," tutur Börje.

Bos Ericsson Global tersebut menuturkan kasus semacam itu dapat terjadi karena masyarakat belum mengetahui apa saja yang dapat dilakukan oleh jaringan 4G karena pengaplikasiannya belum ada (pada saat itu).

Pentingnya Kehadiran Use Case di halaman berikutnya...

Arti Kehadiran Use Case

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER