Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya di langit Indonesia pada Sabtu (13/8) dan Minggu (14/8). Berapa banyak meteor yang bisa dilihat?
Ini merupakan momen terbaik untuk menikmati fenomena hujan meteor. Pada puncaknya, hujan meteor Perseid akan terjadi dengan intensitas hingga 100 meteor per jam.
Sementara di Indonesia, hujan meteor ini akan memiliki intensitas antara 36-61 meteor per jam dikarenakan ketinggian maksimum titik radian Perseid antara 21-38 derajat di atas ufuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan fenomena langit ini bisa dilihat dalam dua tahap.
"Dalam rentang aktifnya Perseid ini, setidaknya ada 2 rentang waktu dimana Perseid dapat disaksikan meskipun intensitasnya tidak semaksimum saat waktu puncaknya," tutur dia, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/8).
Tahap pertama berlangsung sejak 20 Juli hingga 5 Agustus. Itu berbarengan dengan Bulan yang mencapai fase sabit akhir hingga sabit awal, 19 Agustus hingga 24 Agustus. Tahap kedua, yang merupakan puncaknya, pada 13 dan 14 Agustus.
Pada momen puncak, titik radian hujan meteor akan terbit pada Sabtu (13/8) pukul 23.00 WIB untuk wilayah Sabang dan sekitarnya, dan pada Minggu (14/8) pukul 01.00 WIT untuk wilayah Pulau Rote.
Fenomena langit ini dapat dinikmati hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Hujan meteor perseid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berada di konstelasi Perseus. Perseid bersumber dari sisa debu komet 109P/Swifts-Tuttle. Hujan meteor Perseid ini dapat melesat hingga kecepatan 212.400 kilometer per jam.
Andi juga menyinggung soal pengaruh fenomena langit yang berdekatan dengan Perseid, yakni Bulan Purnama yang merupakan Supermoon terakhir 2022.
Dia mengatakan menyebut intensitas cahaya Bulan tidak akan terlalu mempengaruhi pengamatan hujan meteor. Pasalnya, puncak hujan meteor terjadi saat Bulan sudah terbenam.
"Secara tidak langsung, intensitas cahaya Bulan memang dapat memengaruhi hujan meteor perseid, meskipun lintasan harian Bulan berada di langit belahan selatan, sedangkan lintasan titik radian Perseid berada di langit belahan utara," ujar Andi.
"Dikarenakan titik radian Perseid terbit antara pukul 23.00-01.00 (sesuai dengan lintang geografis masing2), yakni saat Bulan berkulminasi, sedangkan saat Perseid mencapai titik tertinggi menjelang fajar, Bulan sudah terbenam, maka, cahaya Bulan tidak serta merta menurunkan intensitas Perseid," tandasnya.
(lom/arh)