Klaster Galaksi Jebak Cahaya 7 Tahun Lamanya, Kok Bisa?

CNN Indonesia
Minggu, 09 Okt 2022 16:37 WIB
Sebuah klaster galaksi menjebak cahaya yang melewatinya selama tujuh tahun. Kok bisa?
Sebuah galaksi di Semesta menjebak sebuah cahaya yang melewatinya selama tujuh tahun. Foto: Tangkapan layar web nasa.gov
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah klaster galaksi ternyata bisa memerangkap cahaya bahkan hingga tujuh tahun lamanya. Hal itu terungkap lewat studi yang dibuat sekelompok astronom dari University of Valencia.

Mengutip Universe Today, para astronom itu menghabiskan waktu 14 tahun untuk mengukur penundaan waktu di antara banyak foto dari kuasar yang menjadi target mereka. Kuasar sendiri menurut KBBI adalah benda langit yang memancarkan gelombang radio.

Penundaan itu ternyata disebabkan klaster galaksi SDSS J1004+4112. Di sana, berbagai galaksi serta materi gelap benar-benar 'menawan' cahaya dari kuasar tersebut saat ia melewatinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alhasil, hal tersebut menyebabkan cahaya itu berjalan melewati trajektori yang berbeda lewat lensa gravitasi. Hasilnya, ada semacam efek penundaan yang aneh.

"Empat foto dari kuasar yang kami observasi benar-benar merespon kepada kuasar tunggal yang cahayanya melengkung di lintasannya ke arah kita karena medan gravitasi dari klaster galaksi tersebut," ujar profesor Jose Antonio Munoz Lozano dari Departemen Astronomi dan Astrofisika University of Valencia.

"Karena trajektori yang diikuti gelombang cahaya untuk membentuk masing-masing foto berbeda, kami mengobservasi mereka dalam waktu yang berbeda pula. Dalam kasus ini, kami harus menunggu 6,73 tahun untuk sinyal yang kami lihat di foto pertama, untuk direproduksi di foto keempat," katanya menambahkan.

Klaster galaksi merupakan struktur terbesar yang terikat secara gravitasi yang diketahui di semesta. Beberapa dari klaster itu memuat ribuan galaksi, yang bersama dengan materi-materi gelap (dark matter) di sana, bisa mengikat cahaya yang berasal dari jauh ketika cahaya itu melewati mereka.

Selain itu, massa dari benda-benda di klaster tersebut tersebar secara acak. Alhasil, jalur cahaya yang melewati mereka pun ikut terkena dampaknya.

Para astronom membutuhkan data yang yang bisa didapatkan terkait distribusi material itu termasuk material gelap. Pasalnya, itu akan membantu para astronom mengerti, bagaimana benda-benda itu berdampak kepada jalur cahaya yang berasal dari kuasar yang jauh.

"Mengukur waktu penundaan ini bisa membantu untuk mengerti properti dari galaksi, klaster galaksi, massanya, dan distribusinya," kata Lozano.

Dalam mengobservasi selama 14,5 tahun, Lozano dan timnya bekerjasama dnegan para ilmuwan di Ohio State University, Amerika Serikat. Mereka bekerja lewat teleskop sepanjang 1,2 mter yang berlokasi di Observatori Fred Lawrence Whipple (FLWO).

Menurut Raquel Fores Toribio, data observasi juga membantu para ilmuwan untuk mengerti karakter dari klaster yang berperan sebagai lensa.

"Secara khusus, memungkinkan untuk mengurung distribusi materi gelap di regional dalam klaster itu karena efek lensa sangat sensitif bukan hanya untuk materi asli melainkan juga yang gelap," kata Toribio.

[Gambas:Video CNN]

(lth/lth)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER