Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merilis aplikasi Indosat Digital Ecosystem (IDE) yang diklaim jadi pemantik layanan generasi kelima atau 5G.
Chief Buisiness Officer IOH Bayu Hantasena mengatakan saat ini pengguna ekosistem digital sudah menyematkan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) sebagai pengalaman 5G.
"Ini (platform IDE) buat manasin orang ke 5G, tiap hari orang sudah pakai AR, VR. Itu nanti akan kita gabung ke sini," ujar Bayu saat peluncuran IDE, Kamis (13/10) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, IDE diperuntukkan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar mendapatkan masukan strategi usaha. IOH mengklaim lewat platform itu bisa memperluas jaringan dan memperbesar peluang bisnis.
Selain itu terdapat pelatihan dan layanan edukasi untuk UMKM, supaya bisa mendalami bisnis secara mendalam.
Sayangnya, untuk mengakses platform tersebut pengguna harus merogoh kocek. Pilihan paketnya dimulai dari Rp60 ribu per tahun.
"Platform IDE ini bukan platform bantuan, jadi bahasa terangnya kita akan ciptakan suatu platform yang bisa memberikan nilai buat mereka dan bisa dijangkau," tutur Bayu.
"Kadang-kadang kalau kita kasih free, mereka (pengguna) enggak appreciate," sambungnya.
Di samping itu, asisten deputi teknologi informasi dan inkubasi usaha, Kementerian Koperasi dan UKM Cristina Agustin menjelaskan saat ini setidaknya ada 65,1 juta pelaku UMKM di dalam negeri, namun tak sampai setengahnya menjangkau layanan digital.
"Total saat ini Indonesia memiliki lebih dari 65,1 juta pelaku UKM yang terus bertambah imbas dari pandemi Covid-19. Dari seluruh pelaku UKM itu 20,24 juta sudah menggunakan platform digital," ujar dia, Kamis (13/10).
(can/arh)