SpaceX Bakal Angkut Misi Komersial Ketiga ke Bulan, Siapa Bisa Bayar?
SpaceX mengungkap misi komersial untuk mengirim miliarder AS Dennis Tito (82) dan istrinya, Akiko (57), serta 10 orang lainnya ke Bulan. Berapa biaya wisata luar angkasa selama satu minggu itu?
Mengutip Space, identitas 10 orang lain itu masih misterius. Akan tetapi, kuota dua misi penerbangan privat ke Bulan telah dibeli sepenuhnya oleh para miliarder.
Misi pertama ke Bulan telah dibeli oleh Jared Isaacman, pendiri Shift4 Payments yang membelinya sebagai bagian dari program Polaris miliknya. Sementara, misi kedua yang disebut dearMoon telah dibeli Yusaku Maezawa dari Jepang.
Lihat Juga : |
"Memiliki misi seperti ini dalam manifes kami ikut membuka segala kemungkinan," kata Direktur Starship Aarti Mathews yang juga kru program di SpaceX.
"Target SpaceX adalah membuat kemanusiaan ada di berbagai planet. Bagian dari misi itu adalah berpikir soal bagaimana kami membuat penerbangan luar angkasa bisa diakses olah orang-orang yang secara tradisional tidak mendapatkan kesempatan itu," katanya.
Aarti menambahkan, misi ini menjadi langkah awal yang luar biasa. Pasalnya, daripada membeli satu misi, seseorang bisa saja membeli satu kursi dalam penerbangan ini. "Itu saja sudah pengurangan biaya yang besar dari seseorang," kata Aarti.
Misi penerbangan Tito sejatinya masih dalam tahap pengembangan. Namun Tito mengaku senang bisa terlibat dalam misi ini.
"Sangat menarik, mengetahui bahwa misi kami akan menjadi misi komersial kedua Starship di sekitar Bulan, dan satu di antara banyak hal ang berkontribusi terhadap perkembangan program luar angkasa," kata Tito.
Tito sebelumnya pernah terlibat dalam misi luar angkasa. Pada 2001, ia adalah orang pertama yang membayar untuk mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
SpaceX dan Tito tak membeberkan berapa biaya perjalanan ini. Selain itu, tanggal peluncurannya juga belum diketahui.
Tito diketahui pernah membayar US$20 million (Rp308,7 miliar dengan kurs saat ini) untuk menjadi 'turis luar angkasa' pertama yang mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2001.
Aaarti mengungkapkan perjalanan Tito akan diluncurkan setelah misi Polaris dan DearMoon. Selain itu, SpaceX juga masih harus meluncurkan misi nirawak untuk menaikkan satelit Starlink dan lainnya.
Starship sendiri merupakan pesawat yang menggunakan pemacu (booster) tahap pertama yang dikenal dengan nama Super Heavy serta pesawat tahap kedua (upper-stage) setinggi 50 meter.
Pesawat itu saat ini masih dalam tahap pengembangan. Namun diprediksi, capaian besar soal pesawat itu akan terjadi bulan depan.
Mengutip CNN, Tito mengakui penerbangannya ke Bulan merupakan mimpi sejak lama. "Ini adalah target jangka panjang. Mimpi saya yang dimulai pada 1958 ketika saya mulai belajar aeronautika dan astronautika," kata Tito.
"Jika saya bisa menujukan bahwa pria berusia 80 tahun ke atas bisa mencapai ini, saya harap bisa dapat menginspirasi orang lain dari beragam umur," ujarnya menambahkan.
Tito sejatinya memiliki gelar master di bidang teknik sejak 1964. Ia juga pernah bekerja di Jet Propulsion Laboratory milik Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), lalu hengkang ke industri finansial pada 1972.
(lth/arh)