
Zuckerberg Ramal Usaha Elon Musk di Twitter Berhasil, tapi Tak Semua

Sepak terjang Elon Musk di Twitter memancing komentar CEO Meta Mark Zuckerberg. Ia menilai langkah orang terkaya di dunia itu memang kontroversial meski usahanya bisa saja membuahkan hasil.
"Anda bisa setuju atau tidak dengan yang Elon Musk lakukan atau bagaimana dia melakukannya. Tetapi saya yakin ini akan sangat menarik, melihat hasilnya," kata pendiri Facebook itu, dilansir Reuters.
"Saya menduga tidak semuanya akan membuahkan hasil. Tetapi saya pikir beberapa akan berjalan sebaliknya," katanya menambahkan.
Senada, Reed Hastings, salah satu pendiri Netflix, menyebut Musk sebagai "orang paling berani dan paling kreatif di planet ini".
Meski gaya manajemen Musk berbeda dengan gayanya, Hastings mengatakan, "Saya 100 persen yakin dia mencoba membantu dunia dengan semua usahanya."
Salah satunya, terkait kebebasan berbicara dan perannya dalam demokrasi.
"Ini bukan gaya saya dalam melakukannya, tapi saya sangat menghormatinya," kata Hastings. "Saya heran orang-orang begitu bawel."
Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter pada akhir Oktober lalu. Sejak itu, CEO Tesla itu tak henti-hentinya membuat kontroversi.
Selain karena mundur, banyak karyawan Twitter yang dipecat Musk. Miliarder asal Afrika Selatan itu juga mengubah beberapa kebijakan di Twitter semisal soal centang biru yang kini berbayar.
Musk lalu berinisiatif membuat pengguna Twitter bisa mengunggah video berdurasi panjang. Hal itu disinyalir bisa mendorong pembajakan film lewat Twitter.
Di antara deret kontroversi itu, salah satu yang paling menarik perhatian adalah kembalinya akun eks presiden AS, Donald Trump. Padahal, akun Trump sudah ditangguhkan sejak dinilai sebagai provokator pada kerusuhan di Capitol, Januari awal tahun ini.
Musk berdalih, hal yang dilakukannya di Twitter adalah untuk kebebasan berbicara. Akan tetapi, sejumlah brand menanggapi tindakannya dengan cara lain.
Beberapa perusahaan memutuskan tidak beriklan di Twitter. Apple rumornya bahkan akan menghapus Twitter dari toko aplikasi App Store.
Hal tersebut kemudian membuat Musk murka. Lewat serangkaian cuitan, ia membuka 'borok' Apple antara lain suka memungut pajak 30 persen dari para pengembang aplikasi di App Store.
Namun demikian, perseteruan Musk vs Apple ternyata tak berumur panjang. Musk mengonfirmasi telah mendapat undangan dari CEO Apple, Tim Cook untuk datang ke kantor pusat mereka, Kamis (1/12) pagi WIB.