4 Level Status Gunung Berapi, Gunung Semeru Masuk yang Mana?
Status gunung berapi dibagi menjadi empat level berdasarkan aktivitasnya. Semakin tinggi tingkatannya, masyarakat perlu semakin berhati-hati karena artinya gunung berapi semakin aktif.
Sebelumnya,Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menaikkan status Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur ke level 4 atau Awas menyusul erupsi Minggu (4/12).
Usai penetapan status awas ini, Semeru bahkan sudah mengalami 22 kali letusan hingga Minggu (4/12) malam, menandakan aktivitasnya yang terus meningkat.
Dengan dinaikannya status Semeru menjadi Awas, Kepala PVMBG Hendra Gunawan meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara, yakni Besuk Kobokan dan Kali Lanang, sejauh 19 kilometer dari puncak.
"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," kata Hendra melalui keterangannya.
Level status gunung berapi sendiri terbagi menjadi 4, yakni Normal, Waspada, Siaga, dan Awas. Dilansir situs PVMBG dan Indonesia Baik, berikut penjelasan mengenai empat level status gunung berapi itu:
Level I Normal
Gunung berapi berada dalam status normal berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif yang tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Gunung api yang diamati tidak mengalami perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik. Ini menunjukan tidak ada letusan hingga kurun waktu tertentu. Pada status ini, berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya, kegiatan gunung api tersebut tidak memperlihatkan adanya kelainan.
Gunung yang berada dalam status ini, di antaranya Gunung Agung di Bali, Gunung Ciremai di Jawa Barat, Gunung Dieng di Jawa Tengah, dan Gunung Galunggung di Jawa Barat.
Level II Waspada
Level waspada dihasilkan dari pengamatan visual dan instrumental yang mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas.
Status Waspada menunjukkan mulai meningkatnya aktivitas seismik dan mulai muncul kejadian vulkanik. Pada status ini juga mulai terlihat perubahan visual di sekitar kawah. Mulai terjadi gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal, tetapi diperkirakan tak terjadi erupsi dalam jangka waktu tertentu.
Lihat Juga :101 SCIENCE Apakah Hantu itu Nyata? |
Meski demikian, pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi.
Beberapa gunung yang berada dalam status ini adalah Gunung Awu di Sulawesi Utara, Gunung Bromo di Jawa Timur, Gunung Kerinci di Jambi, dan Gunung Sinabung di Sumatra Utara.
Level III Siaga
Status Siaga dihasilkan dari pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Pada status Siaga ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah.
Kemudian, berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan kegiatan gunung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.
Saat ini, gunung yang berada dalam status ini adalah Gunung Anak Krakatau di Lampung, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, dan Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Level I Awas
Status Awas dihasilkan Hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata dengan kemungkinan paling tinggi untuk mengalami erupsi.
Status ini merujuk letusan utama yang dilanjutkan dengan letusan awal, diikuti semburan abu dan uap. Setelah itu akan diikuti dengan erupsi besar.
Dalam kondisi ini, kemungkinan erupsi besar akan berlangsung dalam kurun 24 jam. Sejauh ini, Gunung Semeru menjadi satu-satunya gunung api di RI yang berada dalam status Awas.
(lom/arh)