Planet Mars bakal jadi yang paling terang di langit saat posisinya berlawanan dengan bulan purnama alias oposisi, Kamis (8/11) malam ini.
Oposisi berarti Matahari, Bumi, dan Mars berada pada satu garis lurus, dengan Mars yang berada di sisi yang berlawanan dengan Matahari.
Dengan konfigurasi seperti ini, Mars akan berjarak lebih dekat dengan Bumi. Efeknya, Planet Merah ini akan terlihat lebih terang dari biasanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti dari Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkapkan fenomena ini terjadi rata-rata 25,6 bulan (2,13 tahun) sekali.
Fenomena ini terakhir terjadi pada 23 Agustus 2020 dan 27 Juli 2018.
"Oposisi Mars tahun ini akan berlangsung pada 8 Desember pukul 12.35 WIB/13.35 WITA/14.35 WIB," ujar Andi dikutip situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Senin (5/12).
Menurutnya, fenomena oposisi Mars bisa disaksikan di Indonesia dari arah Timur Laut sekitar waktu Matahari terbenam. Mars berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian antara 54,3 derajat di Rote Ndao hingga 70,9 derajat di Kota Sabang.
Pada momen ini, jarak Mars dari Bumi mencapai 82,2 juta kilometer, dengan tingkat kecerlangan -1,87 atau 1,5 kali lebih terang dibandingkan dengan biasanya.
Kenampakan Mars berakhir Jumat (9/12) pagi di arah Barat Laut saat Matahari terbit.
Dikutip Space, bagi masyarakat yang hendak melihat namun terkendala cuaca, maka bisa melihat opisisi Mars dengan cara virtual di situs di bawah ini.
Oposisi Mars kali ini juga beriringan dengan fenomena Bulan Purnama Desember yang puncaknya terjadi pada 8 Desember pukul 11.08 WIB/12.08 WITA/13.08 WIT.
Hal ini juga menandai puncak dari retrograd (gerak balik) planet terdekat dari Bumi ini. Retrograd Mars sudah dimulai sejak 30 Oktober 2022 dan berakhir pada 13 Januari 2023.
Andi mengatakan fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik selama cuaca cerah, medan pandang bebas dari penghalang dan lokasi pengamatan bebas dari polusi cahaya.
Jika kondisi tak memungkinkan, terutama karena hujan yang rajin mengguyur beberapa kota di Indonesia beberapa pekan terakhir, menonton virtual di sini bisa jadi opsi.
Oposisi Mars akan terjadi kembali pada 16 Januari 2025 dan 19 Februari 2027. Secara umum, tidak akan ada dampak yang dialami penduduk di Bumi saat fenomena ini terjadi.