Planet Mars akan berada di posisi yang berlawanan dengan bulan purnama atau oposisi pada 8 Desember 2022. Berikut cara menyaksikan fenomena langit malam ini.
Fenomena ini adalah konfigurasi saat Matahari-Bumi-Mars berada pada satu garis lurus. Mars berada di sisi yang berlawanan dengan Matahari, sehingga disebut sebagai 'oposisi'.
Dengan konfigurasi seperti ini, Mars akan berjarak lebih dekat dengan Bumi. Efeknya, Mars akan terlihat lebih terang dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan fenomena ini terjadi rata-rata 25,6 bulan (2,13 tahun) sekali, dengan fenomena terakhirnya terjadi antara lain pada 27 Juli 2018 dan 23 Agustus 2020.
"Oposisi Mars tahun ini akan berlangsung pada 8 Desember pukul 12.35 WIB/13.35 WITA/14.35 WIB," ujar dia, dikutip situs resmi Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Senin (5/12).
Fenomena oposisi Mars ini akan dapat disaksikan di Indonesia dari arah Timur Laut sekitar waktu Matahari terbenam. Kemudian, Mars berkulminasi di arah Utara dengan ketinggian antara 54,3 derajat di Rote Ndao hingga 70,9 derajat di Kota Sabang.
Kenampakan Mars berakhir keesokan paginya di arah Barat Laut sekitar Matahari terbit. Saat berlawanan kali ini, jarak Mars dari Bumi sebesar 82,2 juta kilometer, dengan kecerlangannya sebesar -1,87, "atau 1,5 kali lebih terang dibandingkan dengan Bintang Sirius."
"Inilah yang kemudian membuat kecerlangan Mars saat oposisi bervariasi antara -2,88 hingga -1,22. Jika dibandingkan dengan bintang paling terang dari Bumi yang bermagnitudo -1,46; yakni Sirius, kecerlangan Mars saat oposisi bervariasi antara 0,8 hingga 3,7 kali lebih terang," ungkap Andi.
Ukuran sudut Mars mencapai 17,0 detik busur, sehingga kecerlangannya hanya 40 persen kecerlangan saat berhadapan dengan Mars 2003 dan 2020 silam.
Andi mengatakan oposisi planet ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik selama cuaca cerah, medan pandang bebas dari penghalang dan lokasi pengamatan bebas dari polusi cahaya.
Oposisi Mars akan terjadi kembali pada 16 Januari 2025 dan 19 Februari 2027. Secara umum, kata Andi. tidak akan ada dampak yang dialami penduduk di Bumi saat fenomena ini terjadi.
Lihat Juga :MEET THE GEEK Cinta Langit hingga Lupa Daratan ala Andi Pangerang |
Dikutip dari Space, masyarakat yang hendak melihatnya namun terkendala cuaca bisa melihat opisisi Mars dengan cara virtual di situs Virtual Telescope.
Oposisi Mars kali ini juga beriringan dengan fenomena Bulan Purnama Desember yang puncaknya terjadi pada 8 Desember pukul 11.08 WIB/12.08 WITA/13.08 WIT.
Fenomena ini menandai puncak dari retrograd (gerak balik) si planet merah ini. Retrograd Mars sudah dimulai sejak 30 Oktober 2022 dan berakhir pada 13 Januari 2023.
(can/arh)