Mastodon Raup 2,5 Juta Pengguna Bulanan walau Diblokir Elon Musk

CNN Indonesia
Jumat, 23 Des 2022 12:01 WIB
Meski akunnya diblokir Twitter, Mastodon mengaku meraup lebih dari 2 juta anggota baru sejak medsos itu diambil alih Elon Musk.
Mastodon mengaku kelimpahan 2,5 juta pengguna baru akibat kericuhan di Twitter. (Foto: REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Akun Twitter milik media sosial Mastodon telah diblokir, tetapi perusahaan ini mengklaim pihaknya masih meraup lebih dari 2 juta anggota baru.

"Pada 16 Desember, Twitter menangguhkan akun @joinmastodon kami setelah kami membagikan tautan ke akun Mastodon @ElonJet yang baru terdaftar, akun yang menyiarkan data jalur penerbangan publik jet pribadi Elon Musk, yang sebelumnya ditangguhkan dari Twitter itu sendiri," ujar Mastodon dalam sebuah pernyataan di laman blognya.

Namun, perusahaan mengaku mengalami lonjakan pengguna aktif bulanan (MAU) dari 300 ribu pengguna menjadi 2,5 juta pengguna pada periode Oktober hingga November.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara angka tersebut, Mastodon menyebut pengguna baru berasal dari profesi seperti jurnalis, tokoh politik, penulis, aktor, dan bahkan organisasi.

Peningkatan pengguna hanya dalam sebulan adalah pertumbuhan yang cukup besar di tengah banyaknya persaingan untuk menggantikan Twitter baru versi Elon Musk yang kacau balau.

Dikutip dari Mashable, pada awal November atau beberapa hari setelah Musk menjadi pemilik Twitter, Mastodon mengaku masih memiliki sekitar 655 ribu pengguna.

Artinya, angka pengguna terkini menunjukkan tren pertumbuhan itu bukan sekadar ledakan yang berlaku sekali dan masih mungkin bertambah bulan ini.

Alasan Mastodon diminati

Mastodon sendiri menyebut format desentralisasi yang diusung platformnya adalah salah satu alasan yang membuat mereka diminati.

"[Pemblokiran] ini adalah pengingat yang jelas bahwa platform tersentralisasi dapat memaksakan batasan yang sewenang-wenang dan tidak adil pada apa yang dapat dan tidak dapat Anda katakan sambil menyandera grafik sosial Anda," kata perusahaan.

"Di Mastodon, kami percaya bahwa tidak harus ada perantara antara Anda dan audiens Anda dan jurnalis dan institusi pemerintah khususnya tidak harus bergantung pada platform swasta untuk menjangkau publik," lanjut Mastodon.

Format free dan open-source yang digunakan Mastodon dinilai memungkinkan siapa pun untuk menjalankan platform media sosial sepenuhnya pada infrastruktur mereka sendiri, sepenuhnya di bawah kendali mereka sendiri, sambil terhubung ke jaringan sosial terdesentralisasi global.

"Meskipun tidak ada krisis platform media sosial baru dan lama, ini adalah pendekatan yang sangat berbeda dengan media sosial yang menawarkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh media sosial tradisional," tutur Mastodon.

"Ini mungkin salah satu alasan mengapa Mastodon baru-baru ini meledak popularitasnya, melonjak dari kira-kira," tambahnya.

(can/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER