BRIN Akui Aplikasi SADEWA Berbasis Satelit Himawari

CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2022 19:41 WIB
BRIN mengatakan SADEWA merupakan aplikasi peringatan dini bencana yang memakai data dari Satelit Himawari-8, satelit yang sama yang dipakai BMKG.
Ilustrasi. Satelit Himawari diakui jadi basis SADEWA. (www.jma.go.jp)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut aplikasi Satellite Disaster Early Warning System (SADEWA) merupakan sebuah sistem informasi peringatan dini bencana yang berbasis satelit Himawari-8.

"SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model Weather Research Forecasting (WRF), dan sistem peringatan dini hujan ekstrem," ujar Anis Purwaningsih, Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, dalam sebuah keterangan di situs BRIN, Rabu (28/12).

Himawari-8 sendiri merupakan satelit yang digunakan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika untuk melakukan prakiraan cuaca.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, SADEWA adalah sistem informasi peringatan dini bencana berbasis teknologi satelit dan model atmosfer.

Anis menjelaskan sistem tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanganan kejadian bencana baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka pengelolaan resiko bencana hidro-meteorologis.

Selain itu, SADEWA disebut memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.

"SADEWA menyajikan informasi parameter atmosfer seperti curah hujan, angin, awan, suhu, kelembapan, dan lain-lain," terang Anis.

SADEWA pertama kali dikembangkan pada 2010 dengan nama SADEWA 1.0 sebagai pilot project. Proyek ini dikembangkan untuk wilayah Jawa Barat yang rentan terhadap berbagai kejadian bencana seperti banjir dan longsor. Selanjutnya, sistem tersebut kini telah dikembangkan menjadi Sadewa 6.0 untuk wilayah Indonesia.

"SADEWA meliputi seluruh wilayah Indonesia dengan resolusi spasial 5 kilometer, resolusi waktu 1 jam, dengan jangkauan prediksi 3 hari ke depan. Sadewa dengan resolusi yang lebih tinggi (1 kilometer) tersedia untuk wilayah Jawa Barat dengan resolusi waktu dan jangkauan prediksi yang sama dengan SADEWA 5 kilometer," terang Anis.

Aplikasi ini memuat sejumlah informasi seperti Suhu Puncak Awan, Uap Air, Visible, Near Infrared, Awan Tumbuh, Zona Konvergensi Inter-tropis (ITCZ). Selain itu, SADEWA juga memuat informasi Indeks Monsun, IOD, MJO, SOI, ONI, AWS dan Radar.

Sedangkan untuk prediksi tiga hari ke depan, pengguna dapat mengakses informasi terkait Awan, Hujan, Suhu Permukaan, Tekanan, Uap Air, Angin 10 meter, Angin 850 milibar, dan Angin 200 milibar. SADEWA juga disebut dapat memberikan peringatan dini hujan ekstrem.

"Masyarakat dapat mengakses SADEWA melalui, tautan sadewa.brin.go.id untuk resolusi 5 kilometer, sedangkan sadewa.brin.go.id/sadewabgr untuk resolusi 1 kilometer," pungkas Anis.

SADEWA sempat menuai perhatian publik usai peneliti BRIN Erma Yulihastin mengakuinya sebagai sumber data potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat Jabodetabek 28 Desember.

(lom/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER