Aplikasi GB Whatsapp ternyata masih menjadi favorit sejumlah warganet meski menyimpan sejumlah bahaya. Apa saja bahaya yang mengintai pengguna GB Whatsapp?
GB Whatsapp merupakan aplikasi pihak ketiga yang memodifikasi Whatsapp versi resmi. Aplikasi tersebut memiliki sejumlah kelebihan yakni: dapat melihat status dan pesan yang sudah dihapus, mengirim broadcast message ke lebih dari 600 pengguna sekaligus (Whatsappp resmi hanya 250), dan mengunggah stories tak terbatas.
Kehadiran aplikasi modifikasi Whatsapp sudah ditanggapi Meta. Induk perusahaan Whatsapp resmi itu telah mengguggat sejumlah perusahaan China yang menaungi aplikasi tiruan Whatsapp tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa perusahaan tersebut antara lain Beijing Luokai Technology Co. Ltd, Rockey Tech HK Ltd, ChitChat Technology Ltd.
"WhatsApp dan Meta telah mengumpulkan bukti bahwa Anda telah mengembangkan dan mendistribusikan-menggunakan situs web heymods.com ('Situs') dan platform pihak ketiga lainnya, termasuk Google Play Store, app, APKSFree, iDescargar, dan Malavida-beberapa aplikasi tidak resmi (termasuk, sebagai contoh saja, HeyWhatsApp dan GBWHATSAPP," demikian dikutip dari berkas gugatan.
Kendati demikian, GB Whatsapp masih saja laris digunakan pengguna. Hal tersebut diduga dikarenakan sejumlah fitur yang tak ada pada Whatsapp resmi semisal melihat status atau pesan yang sudah dihapus.
"Istri saya punya GB Whatsapp, dan dia tahu segalanya. Terima kasih," tulis pengguna twitter dengan akun @VissageBonn.
My wife got GB WhatsApp, she knows everything. Thanks to this thing... pic.twitter.com/1hbY8IGlcN
— Bon Vissage (@VissageBon) January 12, 2023
Hal serupa juga diutarakan akun @priceless_stan. Ia mengaku bisa santai jika melihat status atau pesan yang sudah dihapus pengguna lain karena masih akan bisa melihatnya.
"Saya pengguna GB Whatsapp. Saya hanya santai ketika melihat status yang saya kira berkaitan dengan saya dan ingin saya balas namun sudah dihapus," kata dia.
I'm a GB WhatsApp user. Anytime I see a status I can relate and I want to reply but it's already deleted, I just chill.
— 💝 & 🕯️ 🐦 (@priceless_stan) January 9, 2023
Akun @GaniSakhumzi memaparkan sejumlah fitur yang membuat para pengguna GB Whatsapp tetap menyukai platform tersebut.
"Ini Whastapp GB... suka sekali," tulisnya sembari melampirkan tangkapan layar sejumlah fitur GB Whatsapp.
That is Whatsapp GB... love it pic.twitter.com/h6HiqC7yoK
— Sakhumzi Gani (@GaniSakhumzi) January 11, 2023
Sayangnya, di balik 'keistimewaan' itu, GB Whatsapp menyimpan sejumlah bahaya untuk penggunanya. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa di antaranya.
GB Whatsapp atau pada aplikasi tiruan Whatsapp lainnya biasanya tidak terenkripsi. Itu artinya, pesan yang dikirim pengguna rentan bocor ke pihak ketiga sehingga mengancam privasi mereka.
GB Whatsapp juga tidak bisa diperbarui secara otomatis seperti Whatsapp resmi. Penggunanya sering kali harus masuk ke link tautan yang bisa saja berisi malware.
Karena tak resmi, akun pengguna GB Whatsapp bisa saja diblokir dari Whatsapp resmi. Merujuk pada situs resmi WhatsApp, WhatsApp Inc. akan menindak tegas pengguna WhatsApp bodong dengan melakukan blokir akun sementara hingga permanen.
Masih dari situs resminya, WhatsApp menyatakan tidak bertanggung jawab atas berfungsinya aplikasi WA GB di ponsel karena tidak dapat divalidasi keamanannya.
Lihat Juga :101 SCIENCE Bisakah Mengintip Masa Lalu? |
GB Whatsapp merupakan aplikasi tak resmi alias modifikasi. Itu artinya, ada kemungkinan aplikasi tersebut disusupi malware atau spyware yang bisa berbahaya terhadap perangkat.
Meta sendiri juga sudah mengeluarkan peringatan agar tak menginstal Whatsapp versi modifikasi.
Kepala Meta untuk WhatsApp Will Cathcart, memperingatkan pengguna pada Juli lalu untuk tidak mengunduh versi WhatsApp yang dimodifikasi dan memberikan contoh seperti aplikasi HeyMods dan HeyWhatsApp.
GB Whatsapp dikembangkan oleh pihak ketiga yang tentu membutuhkan pendapatan. Alhasil, mereka tak jarang menyisipkan iklan di aplikasi tersebut yang bisa mengganggu pengguna.
Iklan pada aplikasi juga dapat disusupi virus serta dapat menggiring pengguna pada situs yang berbahaya.
(lth)