CNNIndonesia.com sudah berusaha meminta klarifikasi kepada Humas BRIN Dyah Rachmawati via pesan singkat dan telepon terkait deret masalah di lembaganya, termasuk soal keberpihakan anggaran bagi program deteksi dini tsunami.
Klarifikasi coba dilakukan secara langsung ke kantor BRIN. Sambutan 'hangat' pun didapat. Sejak masuk di lobi utama BRIN, CNNIndonesia.com disambut wajah muram para petugas keamanan, Kamis (2/1) jelang makan siang.
"Sudah ada janji? Sudah dihubungi humasnya?" cetus seorang personel keamanan lobi di pintu masuk BRIN, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekadar bertemu dengan staf humas pun tak diizinkan. Alasanya, tak ada sambungan telepon yang terhubung dengan ruangan humas.
Salah satu personel mewanti-wanti untuk tidak mengambil gambar di dalam ruangan. "Jangan ngambil gambar atau foto ya, karena enggak boleh dari atasan," ujarnya.
Suasana yang sama ini masih sama seperti saat CNNIndonesia.com berkunjung pada Selasa (31/1), sehari usai Kepala BRIN diminta mundur oleh Komisi VII DPR RI lantaran rentetan masalah yang tak kunjung tuntas di badan hasil peleburan empat lembaga riset itu.
Terkait desakan pencopotan dari DPR, Handoko sempat merespons singkat.
"Saya enggak ada tanggapan kalau mengenai itu, entar aja," ucapnya, saat ditemui di kantor BRIN, Senin (31/1).
Melalui surat 'Hak Jawab dan Klarifikasi atas Pemberitaan' yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (9/2), BRIN membantah isu ini.
Lembaga riset tersebut menyatakan narasi dalam artikel ini "Seakan-akan BRIN pada lini masa perjalanan iptek tersebut bermaksud menghilangkan jejak Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie di BRIN."
"Perlu diluruskan bahwa di diorama tersebut jelas terpampang foto Bpk. B.J. Habibie muda dalam ukuran sangat besar berukuran penuh yang sedang memegang pesawat dengan nama beliau yang tercantum sangat jelas. Sebaliknya foto yang lain berukuran jauh lebih kecil dan hanya menampakkan wajah saja," tutur BRIN.
Dalam surat yang ditandatangani Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan BRIN Driszal Fryantoni, BRIN juga menyatakan sudah mengabadikan nama mantan Menteri Riset dan Teknologi itu untuk gedung di kantor pusat BRIN di Jl. Thamrin, Jakarta, Gedung B.J. Habibie.
Selain itu, ada kawasan sains dan teknologi (KST) terbesar BRIN di Serpong yaitu KST B.J. Habibie.