Di pihak lain, astrofisikawan Ethan Siegel menyatakan, "Sains tidak dapat membuktikan keberadaan Tuhan, tetapi juga tidak dapat menyangkal [keberadaan] Tuhan."
"[Sains] hanya dapat menyangkal ide tentang Tuhan yang spesifik dan yang dibayangkan dengan buruk. Jika Anda mengklaim bahwa Tuhan Anda hidup di awan, Anda dapat menyangkal Tuhan itu hanya dengan mengamati awan," ujarnya, dikutip dari Forbes.
Menurut Siegel, bisa saja Tuhan berada di dimensi lain yang sejauh ini belum bisa dijangkau sains.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda mengklaim bahwa Tuhan hidup di Alam Semesta kita, Anda dapat menyangkal Tuhan itu dengan mengamati seluruh Alam Semesta. Tetapi jika Tuhan Anda ada dalam dimensi ekstra, sebelum inflasi kosmik (pra-Big Bang), atau di luar ruang dan waktu sama sekali, tidak ada pembuktian atau sanggahan yang mungkin," urainya.
"Pada dasarnya, ini murni masalah apa iman Anda. Yang bisa kita kendalikan, pada akhirnya, adalah bagaimana kita memperlakukan satu sama lain," tandas penulis buku 'Treknology: The Science of Star Trek from Tricorders to Warp Drive' dan 'Beyond the Galaxy: How humanity looked beyond our Milky Way and discovered the entire Universe' itu.
(lth)