Merger IndiHome-Telkomsel Batal Diresmikan Maret, Apa Kendalanya?
Merger Telkomsel dan IndiHome atau Fixed Mobile Convergence (FMC) disebut masih dalam proses dan belum bisa dipastikan kapan akan rampung.
"Semua masih dalam proses, jadi kita masih on going semuanya. Masih ada pembicaraan antara dua shareholder, yaitu Telkom dan Singapore Telcoms. Kita masih di tahap itu," ujar Saki Hamsat Bramono, Vice President Corporate Communications Telkomsel, di sela acara Telkomsel Jaga Bumi yang berkolaborasi dengan Volta di Jakarta, Senin (20/3).
"Susah kalo ngomong persentase, intinya masih ada kesepakatan yang harus dibahas. Semuanya masih berjalan lah," tambahnya ketika ditanya persentase prosesnya.
Terkait target penuntasan program tersebut, Saki menyebut hal ini berjalan dengan dinamis sehingga perlu menunggu kesepakatan pemegang saham.
"Untuk tanggalnya aku enggak bisa state karena ini dinamis jadi mesti nunggu kesepakatan pemegang saham. Kita enggak mau mendahului. Telkomsel enggak mau mendahului Telkom dan Singapore Telcoms," tuturnya.
Sebelumnya, Vice President Marketing Management Telkom Indonesia E. Kurniawan mengatakan penggabungan IndiHome dan Telkomsel tahap II alias resmi jadi satu entitas ditargetkan rampung Maret 2023, dengan peresmian operasi komersial perusahaan pasca-merger usai Maret.
"Mudah-mudahan on schedule. Ini paling awal tahun sudah mulai sign untuk ke staging kedua. Setelah valuasi disepakati mungkin baru sekitar after Maret baru resmi secara komersialnya jalan," ujar Kurniawan di sela acara Digital Telco Outlook, Jakarta, Desember 2022.
Kala itu, proses penggabungan kedua perusahaan sudah berjalan lewat bundling produk.
"Tapi kalau bundling sudah jalan, cuma business to business-nya. Dan ini kan Telkom Group ya, anak perusahaan dengan Telkom, jadi relatively sebenarnya hanya masalah waktu aja," tuturnya.
Sebagai informasi, 35 persen saham Telkomsel dimiliki oleh Singapore Telecommunication (Singtel), dan merger IndiHome dan Telkomsel dapat berdampak pada kepemilikan saham tersebtu.
Proses merger ini pun perlu pembahasan mendalam di tingkat pemegang saham.
(lom/arh)