Telkomsel mengaku terus berkoordinasi dengan induk usaha Telkom soal penggabungan merger dengan IndiHome.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi antar kedua perusahaan.
"Saat ini Telkomsel secara intensif masih terus melakukan koordinasi bersama Indihome dan TelkomGroup sebagai induk usaha," ujar Saki kepada wartawan di acara NextDev Academy di Hutan Kota by Plataran, Kamis (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan dengan sektor industri telekomunikasi yang semakin berkembang saat ini, pihaknya mengklaim terus berupaya tetap relevan di peta jalan transformasi perusahaan.
Menurut Saki, Telkomsel sudah mempertimbangkan berbagai potensi untuk pengembangan portofolio perusahaan melalui setiap rencana strategi bisnis yang akan dijalankan, termasuk salah satunya implementasi Fixed Mobile Covergence (FMC).
"Pada prinsipnya Telkomsel memastikan seluruh proses operasional dan pengambilan kebijakan perusahaan telah mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta Business Judgement Rules sesuai aturan yang berlaku," tutur Saki.
Dikutip dari tesis mahasiswa S2 Universitas Telkom Rudi Sunarno bertajuk 'Analisis Persiapan Menuju Layanan Berbasis Fixed Mobile Convergence' (2010), Konsep FMC merupakan konvergensi dari sistem komunikasi fixed dan mobile yang ditandai dengan konvergensi di sisi terminal, network, maupun service.
FMC, kata Rudi, diyakini dapat mengakomodasi seluruh modernisasi layanan telekomunikasi generasi baru. Pelanggan akan secara leluasa menikmati layanan melalui jaringan fixed maupun mobile yang terintegrasi.
Sebelumnya, penggabungan IndiHome dan Telkomsel tahap II alias resmi jadi satu entitas ditargetkan rampung Maret 2023, dengan peresmian operasi komersial perusahaan pasca-merger usai Maret.
"Mudah-mudahan on schedule. Ini paling awal tahun sudah mulai sign untuk ke staging kedua. Setelah valuasi disepakati mungkin baru sekitar after Maret baru resmi secara komersialnya jalan," kata Vice President Marketing Management Telkom Indonesia E. Kurniawan, di sela acara Digital Telco Outlook, Jakarta Desember 2022.
Meski begitu, ia mengatakan saat ini proses penggabungan kedua perusahaan sudah berjalan lewat bundling produk.
"Tapi kalau bundling sudah jalan, cuma business to business-nya. Dan ini kan Telkom Group ya, anak perusahaan dengan Telkom, jadi relatively sebenarnya hanya masalah waktu aja," terangnya.
Kurniawan menjelaskan bahwa proses penggabungan atau fixed mobile convergence (FMC) ini memiliki dua tahap. Pertama, lewat proses fixed mobile broadband berbasis produk.
(can/arh)