5 Kesimpulan Saat CEO TikTok 'Disidang' Kongres AS

CNN Indonesia
Minggu, 26 Mar 2023 20:30 WIB
CEO TikTok Shou Zi Chew disidang oleh Kongres AS terkait perlindungan data pengguna aplikasi tersebut.
TikTok dipandang parlemen AS memberikan pengaruh buruk pada anak. (AFP/LIONEL BONAVENTURE).

3. Dampak TikTok ke anak-anak disorot

Beralih dari faktor keamanan nasional, beberapa anggota parlemen AS juga menyoroti terkait dampak aplikasi TikTok pada anak-anak. Anggota peringkat Komite Demokrat New Jersey Rep Frank Pallone misalnya, ia menilai sejumlah video di TikTok mampu memberikan pengaruh buruk kepada anak.

"Penelitian telah menemukan bahwa algoritme TikTok merekomendasikan video kepada remaja yang menciptakan dan memperburuk perasaan tekanan emosional, termasuk video yang mempromosikan bunuh diri, menyakiti diri sendiri, serta gangguan makan," kata Pallone.

Senada, seorang republikan dari Ohio Rep Bob Latta menuding TikTok mempromosikan video tentang apa yang disebut 'blackout challenge' atau tantangan tersedak yang kemudian menyebabkan seorang gadis berusia 10 tahun dari Pennsylvania meninggal setelah mencoba meniru tantangan dalam video.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Republikan Rep Gus Bilirakis dari Florida juga mengatakan ada kekurangan moderasi konten yang memadai, yang memberikan ruang bagi anak-anak untuk melihat konten yang mempromosikan menyakiti diri sendiri.

"Teknologi Anda benar-benar menyebabkan kematian," kata Bilirakis kepada Chew.

Di sisi lain, TikTok telah meluncurkan sejumlah fitur dalam beberapa bulan terakhir untuk memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna yang lebih muda, termasuk menyetel default baru 60 menit untuk batas waktu harian bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Namun fitur itu dikritik oleh anggota parlemen lantaran terlalu mudah diakali bagi para anak-anak dan remaja.

4. CEO TikTok dianggap tak menjawab pertanyaan

Perwakilan Demokrat dari California Rep. Tony Cárdenas juga menilai TikTok seolah menghindari pertanyaan dan membandingkannya dengan CEO Meta Mark Zuckerberg yang dinilai sama-sama membuat 'frustrasi'.

"Anda telah menjadi salah satu dari sedikit orang yang menyatukan komite ini," kata Cárdenas kepada Chew. "Anda sangat mengingatkan saya pada Mark Zuckerberg," kata Cárdenas.

"Dan Anda melakukan hal yang sama hari ini. Banyak jawaban Anda yang agak kabur, itu bukan ya atau tidak," imbuhnya.

Dalam kasus yang serupa, Zuckerberg pernah bersaksi di depan komite yang sama selama berjam-jam pada tahun 2018 setelah skandal data Cambridge Analytica.

Di sisi lain, TikTok mengatakan Kongres tidak tertarik mendengarkan jawaban Chew. Padahal Chew sudah mempersiapkan sekitar sepekan untuk duduk di 'kursi panas' dan menyiapkan presentasi sekaligus jawaban-jawaban yang memungkinkan akan ditanyakan para parlemen AS itu.

"Shou datang dengan persiapan untuk menjawab pertanyaan dari Kongres," kata juru bicara TikTok Brooke Oberwetter kepada CNN dalam sebuah pernyataan setelah sidang selesai.

Dalam sidang itu, salah satunya juga terlihat momen yang memperlihatkan Chew tidak diberikan kesempatan untuk menjawab.

"Tapi, sayangnya, sidang itu didominasi oleh sok politik yang gagal mengakui solusi nyata yang sudah berjalan," imbuhnya.

5. Pemerintah federal semakin retorik

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan TikTok harus 'diakhiri dengan satu atau lain cara', tetapi mencatat 'ada berbagai cara untuk melakukannya'.

Dalam sidang Komite Urusan Luar Negeri DPR yang terpisah, Blinken mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah TikTok cukup untuk didivestasikan dari perusahaan induknya di China.

Diplomat tinggi AS mengatakan dia yakin aplikasi itu merupakan ancaman bagi keamanan nasional AS, tetapi tidak akan langsung mengatakan bahwa itu harus dilarang. "Jelas, kami, pemerintah dan lainnya menghadapi tantangan yang ditimbulkannya dan mengambil tindakan untuk mengatasinya," katanya.

Dalam pernyataan terpisah pada hari Kamis, kendati tidak membahas atau menyebut nama TikTok secara khusus, Departemen Keuangan AS-badan yang mengepalai Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) - memperingatkan bahwa ada transaksi yang berisiko terhadap keamanan data.

"Secara umum, beberapa transaksi dapat menghadirkan risiko keamanan data, termasuk memberi orang atau pemerintah asing akses ke kumpulan data pribadi sensitif orang Amerika serta akses ke kekayaan intelektual, kode sumber, atau informasi sensitif lainnya," kata Juru Bicara Departemen.

"CFIUS, berdasarkan kasus per kasus, akan memastikan perlindungan keamanan nasional, termasuk untuk mencegah penyalahgunaan data melalui spionase, pelacakan, dan cara lain yang mengancam keamanan nasional," kata dia.

Selama lebih dari dua tahun, CFIUS dan TikTok telah menegosiasikan kemungkinan kesepakatan yang dapat mengatasi masalah keamanan AS dan memungkinkan aplikasi untuk terus beroperasi di AS.

Namun dalam kesaksiannya, Chew berusaha meredakan kekhawatiran lama tentang TikTok, dan menyebut ketakutan akan akses pemerintah China ke data pengguna TikTok sebagai 'hipotesis'.

"Saya pikir banyak risiko yang ditunjukkan adalah risiko hipotetis dan teoretis," kata Chew. "Saya belum melihat bukti apapun. Saya sangat menantikan diskusi di mana kita dapat berbicara tentang bukti dan kemudian kita dapat mengatasi kekhawatiran yang diangkat," kata dia.

(khr/agt)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER