Elon Musk Batasi Jumlah Akses Tweet Pengguna Twitter Gratisan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jul 2023 02:15 WIB
Sebelum membatasi post yang bisa dibaca dan diunggah akun gratisan, Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih telah mengorek data Twitter dengan agresif.
Sebelum membatasi post yang bisa dibaca dan diunggah, Elon Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih selama ini mengorek data Twitter dengan sangat agresif. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Elon Musk terus membatasi akses pengguna Twitter yang memiliki akun tak terverifikasi alias gratisan.

Kekinian, pada Sabtu (1/7), Musk mengungkap niat membatasi akun-akun yang tak terverifikasi alias gratisan untuk membaca lebih banyak postingan dan mengunggah status per harinya.

Dia mengatakan batas membaca dan post itu diberlakukan sementara untuk mengatasi 'tingkat ekstrem' dari penarikan data dan manipulasi sistem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Batas dinaikkan segera jadi 8.000 [post per hari] untuk yang terverifikasi, 800 untuk yang tak terverifikasi [post per hari],dan 400 untuk yang tidak terverifikasi [post per hari]," ujar Musk di akun Twitternya.

Sebelumnya, bos Tesla dan SpaceX itu menyatakan ketidaksenangannya dengan perusahaan kecerdasan buatan (artificial inteligence) seperti OpenAI dan ChatGPT, karena menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa besar mereka.

Musk mengatakan ratusan organisasi atau lebih selama ini telah mengorek data Twitter "dengan sangat agresif".

Dengan kebijakan sementara ini, kata Musk, nantinya pengguna yang mencoba melihat konten di platform Twitter akan diminta untuk mendaftar akun atau masuk ke akun serta memverifikasi untuk melihat sebuah tweet lebih banyak.

Verifikasi adalah program berlangganan dari Twitter di bawah Musk untuk penggunanya. Pada laman Twitter tertulis 'Dapatkan Verifikasi, Berlangganan Fitur Baru'.

Di bawah kendali Musk, Twitter telah memulai serangkaian tindakan untuk mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan pemasukan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai program berbayar yakni Twitter Blue.

Ada dua jenis verifikasi yakni untuk pengguna personal (individu dan kreator) serta pengguna organisasi (bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba).

Untuk pengguna personal, saat diakses per Minggu (2/7) dini hari WIB, harga berlangganan adalah Rp1,25 juta per tahun atau Rp120.000 per bulan. Sementara untuk pengguna organisasi harga berlangganannya atau mendapat akun terverifikasi adalah Rp15 juta per tahun atau Rp752 ribu per bulan.

Selain itu, pada awal bulan ini Twitter telah mengumumkan rencana untuk fokus pada kemitraan video, pencipta, dan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial di luar periklanan digital.

Twitter pun telah mulai membebankan biaya pada pengguna buat akses antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang biasa digunakan aplikasi dan pihak ketiga.

(reuters/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER