Jajaran pimpinan Twitter mengklaim platform mereka mencapai traffic tertinggi di saat muncul data anjloknya data pengunjung media sosial itu gara-gara kehadiran Threads.
Sebelumnya, perusahaan analisis web Similarweb melaporkan trafik Twitter menurun 5 persen dibanding hari biasa dalam dua hari pertama usai peluncuran Threads, medsos tiruan Twitter milik Meta.
Selain itu, Similarweb mengatakan lalu lintas web Twitter turun 11 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Trafik Twitter merosot," ungkap CEO Cloudflare Matthew Prince, dalam unggahannya, seraya menunjukkan grafik peringkat DNS realtime untuk Twitter.com.
Merespons hal ini, CEO anyar Twitter Linda Yaccarino menepis laporan tersebut.
"Tak ingin membuat Anda menunggu, tapi Twitter, Anda benar-benar mengalahkan diri Anda sendiri! Minggu lalu kami mengalami hari penggunaan terbesar sejak Februari," kicau Yaccarino di aku Twitter-nya.
"Cuma ada SATU Twitter. Anda tahu itu. Saya tahu itu," tambahnya.
Lihat Juga : |
Senada, Elon Musk, pemilik Twitter, mengklaim medsosnya mencapai rekor pengunjung pekan ini.
"Detik kumulatif screen-time pengguna harian, seperti yang dilaporkan oleh iOS & Android, paling sulit untuk dimainkan. Saya pikir kita mungkin mencapai rekor sepanjang masa minggu ini," kicaunya.
Terlepas dari optimisme keduanya, Twitter diduga tetap risau dengan potensi ancaman dari Threads yang kini telah mencapai 100 juta pengguna.
Pada Senin, para pengguna melaporkan bahwa Twitter selektif memblokir tautan ke situs web Threads.net dalam pencarian Twitter, sehingga membuat pengguna kesulitan mencari percakapan di Threads atau menemukan profil pengguna.
Dikutip dari TechCrunch, pakar teknologi Andy Baio adalah salah satu pengguna yang menyadari perubahan di Twitter setelah melakukan pencarian menggunakan operator url:threads.net.
Biasanya, pencarian ini akan menampilkan semua tweet dengan tautan ke situs web yang memiliki tautan threads.net.
Selain itu, pencarian yang lebih sederhana tanpa "url:" akan menghasilkan tweet yang merujuk ke situs web threads.net atau pengguna Twitter yang menge-tweet nama pengguna Threads (misalnya, "threads.net/@techcrunch).
Namun, pencarian tidak memunculkan tautan langsung ke diskusi yang berlangsung di platform Threads (misalnya, seperti https://www.threads.net/t/CuiNy-zPbbJ/).
Pengguna lain di Twitter juga telah menyadari dan men-tweet tentang perubahan tersebut bahkan sebelum postingan Baio.
Belum diketahui jelas sejak kapan pemblokiran dimulai. Hal itu karena Twitter tidak lagi menanggapi pertanyaan pers setelah akuisisi jejaring sosial tersebut oleh Elon Musk tahun lalu.
Ini bukan pertama kalinya Twitter di bawah nanungan Musk memblokir tautan ke situs web pesaing.
Tak lama setelah platform buletin Substack meluncurkan fitur diskusi, Substack Notes, Twitter mulai menyensor tautan-tautan tersebut dengan membuat postingan yang tidak dapat dibalas, disukai, atau di-retweet.
Pertikaian antara eksekutif media sosial, Musk dan CEO Meta, Mark Zuckerberg bagaimanapun telah memanas dalam beberapa hari terakhir. Terlebih Musk pada awal bulan ini menantang Zuckerberg untuk melakukan duel di arena tinju.
(can/arh)