Deret Data Sensitif yang Bisa Disedot Threads, Diduga Ancam Privasi

CNN Indonesia
Jumat, 14 Jul 2023 10:08 WIB
Kenapa Threads belum masuk Uni Eropa? Lembaga pemantau privasi digital dan akadmisi memaparkan potensi bahaya medsos milik Meta terhadap privasi pengguna.
Threads disebut menyimpan bahaya terhadap privasi pengguna. (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Threads, media sosial milik Meta, disebut potensial mengambil data-data sensitif pengguna terutama demi kepentingan iklan. Ketidakjelasan kebijakan data platform itulah yang membuatnya tak masuk Uni Eropa.

Pada Kamis (6/7) pagi WIB, Threads resmi dirilis secara global, terkecuali di Uni Eropa. Pihak Instagram mengaku masih mempertimbangkan aturan hukum ketat soal perlindungan data pribadi (General Data Protection Regulation/GDPR) di sana.

Calli Schroeder, Penasihat senior dan penasihat privasi global di Electronic Privacy Information Center (EPIC), sebuah lembaga nirlaba privasi digital,  mengungkapkan hanya sedikit pengguna yang menyadari seberapa banyak informasi yang dikumpulkan oleh aplikasi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meta telah menunda peluncuran Threads di Uni Eropa karena tidak jelas apakah cara perusahaan menangani data pengguna dan membaginya di berbagai platform, termasuk Threads, akan bertentangan dengan peraturan privasi yang akan datang," ujar dia, dikutip dari The Guardian.

Meta sendiri punya sejarah buruk dalam hal praktik privasi, terutama kasus pengumpulan 87 juta data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica demi kepentingan Pilpres AS 2014.

"Saya belum melihat bukti bahwa Meta bersikap transparan tentang apa yang akan dilakukannya dengan data pribadi yang sensitif atau dengan jelas menetapkan alasan mengapa mereka mengumpulkan data tersebut selain 'karena kami ingin'," kata Schroeder.

Meta juga telah didenda karena mengumpulkan data pribadi yang sensitif tanpa mendapatkan persetujuan yang tepat di bawah GDPR Uni Eropa.

Jenis data

Meskipun Threads adalah pendatang baru di platform media sosial, sudah banyak yang diketahui tentang bagaimana platform ini mengumpulkan, menyimpan, dan membagikan data pengguna.

Itu karena Threads diatur oleh kebijakan privasi dan model bisnis yang sama dengan properti milik Meta lainnya, dalam hal informasi pribadi yang dikumpulkannya dari para penggunanya.

Sama seperti platform saudaranya, Instagram dan Facebook, Threads dapat dan akan mengumpulkan banyak data tentang penggunanya.

"Aplikasi Meta menerima informasi apa pun yang dimasukkan pengguna," kata juru bicara Meta, Emil Vazquez.

Hal ini dapat mencakup data sensitif seperti informasi kesehatan dan kebugaran, informasi keuangan, lokasi, dan riwayat penelusuran, menurut entri toko aplikasi untuk Threads.

Platform ini memberikan informasi kepada perusahaan tentang postingan apa yang digunakan pengguna dan siapa yang mereka ikuti.

Hal itu termasuk "jenis konten yang Anda lihat atau berinteraksi dengan dan bagaimana Anda berinteraksi dengannya", serta berapa lama dan seberapa sering pengguna menggunakan Threads.

Selain aktivitas Threads pengguna, kebijakan privasi perusahaan mengindikasikan bahwa mereka juga memiliki akses ke lokasi GPS, kamera, foto, IP address, jenis perangkat yang digunakan, dan sinyal perangkat termasuk "sinyal Bluetooth, titik akses Wi-Fi terdekat, suar, dan menara seluler".

Jika digabungkan, informasi ini dapat menggambarkan peta kehidupan masyarakat yang sangat detail dan rumit, terutama jika digabungkan dengan semua data yang telah dikumpulkan Meta melalui Facebook, Instagram, dan Meta Pixel.

Meta Pixel merupakan sepotong kode pendek yang dapat ditambahkan ke situs web, melacak dan menganalisis aktivitas pengunjung, setelah itu berbagai versi data tersebut dibagikan dengan Meta.

Sebagai contoh, beberapa apotek dan jaringan toko kelontong dilaporkan membagikan informasi sensitif dengan Meta dan platform sosial lainnya melalui Pixel, termasuk apakah konsumen menambahkan tes HIV atau kehamilan ke dalam troli mereka.

Sasar pengguna di halaman berikutnya...

Pengguna Jadi Target

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER