Pakar keamanan siber dari CISSRec, Pratama Persadha mengingatkan data nomor telepon dan sebagainya itu bisa digunakan untuk membobol akun media sosial atau layanan lain. Sebagai contoh untuk membobol layanan pembayaran digital seperti Gopay atau Ovo.
Pratama mengatakan caranya cukup mudah, pelaku tinggal login dengan nomor telepon dan meminta kodeone time password(OTP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data tanggal lahir dan email yang bocor juga bisa menjadi modal peretas untuk mengambil alih akun.
Sebab tanggal lahir sering digunakan sebagai kata sandi. Oleh karena itu, Alfons menyarankan agar jangan menggunakan tanggal lahir sebagai kata sandi.
Tak hanya itu, penjahat juga bisa mengajukan peminjaman di aplikasi pinjaman online dengan bermodalkan data-data yang sudah bocor. Pertama-tama peretas harus mampu mengumpulkan data KTP dari data-data yang telah bocor.
Kemudian peretas bisa mengajukan pinjaman untuk menarik sejumlah uang dari aplikasi pinjaman online yang kurang baik sistem pemeriksaannya.
Profiling untuk Target Politik atau Iklan
Data-data bocor yang dikumpulkan bisa dipakai untuk rekayasa sosial hinggaprofiling (membuat profil pengguna).
Misalnya berdasarkan umur dan demografi penduduk berdasarkan lokasi, hobi, hingga jenis kelamin.Big datatersebut bisa digunakan untuk sosialisasi politik maupun target iklan di media sosial.
(lth)