ON THIS DAY

54 Tahun Pendaratan Manusia di Bulan via Apollo 11, Simak 5 Hoaksnya

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jul 2023 06:46 WIB
Pendaratan Apollo 11 di Bulan 20 Juli 1969 diserang berbagai teori konspirasi. (NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pendaratan pertama manusia di Bulan oleh kru Apollo 11 terjadi tepat 54 tahun lalu. Hingga kini, beragam teori konspirasi dan hoaks masih menyerangnya meski sudah ditepis para pakar.

Mengutip situs resmi NASA, Apollo 11 adalah misi untuk menuntaskan target nasional yang ditetapkan Presiden AS saat itu John F. Kennedy yang ingin membawa manusia ke Bulan dan kemudian kembali ke Bumi.

Apollo 11 diluncurkan dari Cape Kennedy, AS, 16 Juli 1969. Awak misi ini terdiri dari Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando Michael Collins, dan Pilot Modul Lunar Edwin "Buzz" Aldrin. Mereka mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969.

Diperkirakan 650 juta orang menonton saat Armstrong menjejakkan kaki di Bulan dan mendengar suaranya yang menggambarkan peristiwa itu sebagai "...sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia".

Pencapaian itu tak lepas dari berbagai teori konspirasi yang intinya menudring para astronaut itu tidak pernah benar-benar menginjakkan kaki di Bulan.

Badan Penerbangan dan Antariksa AS NASA sudah membantah tiap tudingan tersebut. Namun tetap saja, selalu ada pihak yang menganggap misi itu palsu.

"Kita dibanjiri informasi online. Ada lebih banyak data yang diproduksi dalam dua tahun terakhir ketimbang seluruh sejarah umat manusia," kata Anu Ojha, Direktur National Space Centre Discovery, dikutip dari situs Royal Museum Greenwich.

Menurutnya, publik harus berpikir kritis dalam 'badai informasi' tersebut.

Di antara berbagai teori konspirasi pendaratan Bulan, beberapa sangat familiar di publik. Berikut 5 hoaks itu beserta bantahannya:

Efek bayangan

Teori konspirasi pertama adalah berkaitan dengan bayangan Armstrong di Bulan. Bayangan itu disebut palsu karena tidak paralel. Padahal, menurut pengusung teori konspirasi, Matahari adalah satu-satunya sumber cahaya.

Ojha mengatakan bayangan Armstrong di Bulan itu asli. Namun, ia mengakui efek bayangan itu bisa diproduksi ulang di Bumi. "Anda telah melihat fenomena itu sendiri karena perspektif, garis paralel menjadi terlihat tidak paralel," katanya.

"Para seniman telah melakukannya selama beberapa abad," imbuh dia. Ojha menyebut foto dengan bayangan semacam itu bisa dibuat saat matahari dalam posisi rendah.

Radiasi bumi

Teori konspirasi lainnya yang dilekatkan kepada misi Apollo 11 adalah soal radiasi Bumi. Pengusung teori konspirasi percaya astronaut tidak akan selamat melewati medan radiasi Bumi yang berbentuk sabuk yang disebut Van Allen.

"Itu adalah bidang yang mengelilingi Bumi dalam medan magnet kita di mana partikel berenergi tinggi dari Matahari terperangkap di sana," kata Ojha.

"Artinya, jika Anda pergi ke daerah itu, ada radiasi yang sangat ekstrem," ujarnya menambahkan.

Menurut Ojha, melewati sabuk Van Allen bisa tetap aman asal dilakukan dengan sangat cepat dan bukan di bagian tengah. Hal itulah yang dilakukan dalam misi Apollo 11.

Lihat Juga :

Nihil bintang

Teori konspirasi lainnya adalah ketiadaan bintang pada latar belakang pendaratan Armstrong dan Aldrin. Padahal, tidak ada atmosfer yang mendistorsi gambar, tidak ada awan yang mengganggu pemandangan indah itu.

Ahli teori konspirasi berpendapat bahwa kurangnya bintang dalam foto-foto misi Apollo 11 membuktikan bahwa peristiwa itu direkayasa. NASA diklaim tidak mungkin memalsukan keajaiban penuh langit Bulan, jadi mereka memilih untuk tidak memasukkan bintang sama sekali.

Nyatanya, langit memang terlihat hitam. Namun, foto pada momen pendaratan itu sebenarnya diambil pada siang hari di Bulan. Para astronaut dan lanskap Bulan diterangi oleh Matahari. 

Kibaran bendera di Bulan di halaman berikutnya...

Bendera hingga Misi Berikutnya


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :