Rekayasa Bumi Diklaim Jadi Solusi Pemanasan Global, Cek Risikonya

CNN Indonesia
Senin, 28 Agu 2023 21:04 WIB
Salah satu wacana untuk memperbaiki masalah pemanasan global adalah dengan geoengineering atau rekayasa Bumi, tapi apa dampaknya?
Manajemen radiasi Matahari memiliki efek drastis dengan menggeser pola sirkulasi atmosfer global, tapi dapat menyebabkan peristiwa cuaca yang lebih ekstrem. (Foto: AP/Matthias Schrader)

"Beberapa ilmuwan telah menyarankan untuk melangkah lebih jauh dan memasang susunan cermin ruang angkasa yang dapat mengurangi suhu global dengan memantulkan energi matahari sebelum mencapai atmosfer," jelas dia.

Meskipun secara teoritis mampu mendinginkan Bumi, manajemen radiasi Matahari dapat memiliki efek drastis dengan menggeser pola sirkulasi atmosfer global yang dapat menyebabkan peristiwa cuaca yang lebih ekstrem. Hal ini juga tidak dapat mengurangi bahaya gas rumah kaca yang berlebihan.

Sebuah studi pada tahun 2022 yang terbit dalam jurnal ilmiah Nature memperkirakan injeksi aerosol stratosfer dapat mengubah pola curah hujan global dan mengurangi produktivitas pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pencerahan awan, meskipun secara teori efektif, juga butuh lebih banyak penelitian guna memastikan upaya memperluas awan reflektif tingkat rendah yang dapat membantu mendinginkan permukaan Bumi tidak juga meningkatkan prevalensi awan dataran tinggi yang menghangatkan planet ini.

Cermin antariksa yang ditempatkan di antara Matahari dan Bumi secara teoritis dapat memblokir 2 persen radiasi matahari yang masuk dan menstabilkan suhu global. Namun, teknologi ini masih 20 tahun lagi untuk diimplementasikan dan akan memakan biaya triliunan dolar.

"Lebih penting lagi, dampak global secara keseluruhan dari menaungi permukaan Bumi sebagian besar belum diketahui. Teknologi ini akan menurunkan suhu laut dan udara regional dengan cara yang dapat memengaruhi perubahan aliran jet, curah hujan, tutupan salju, pola badai, dan bahkan mungkin angin muson," kata David.

"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperjelas ketidakpastian ini," imbuhnya.

Menghilangkan karbon dioksida dari udara

Teknologi untuk menghilangkan karbon dioksida umumnya memiliki risiko lebih rendah daripada memanipulasi energi Matahari. Penangkapan dan penyimpanan karbon menghilangkan karbon dioksida dari pembangkit listrik dan pabrik-pabrik dan menyimpannya di bawah tanah di reservoir geologis yang dalam.

Teknologi ini terbukti berpotensi, namun menimbulkan kekhawatiran kebocoran dapat mencemari akuifer, membahayakan kesehatan masyarakat, dan pada akhirnya gagal mencegah karbon dari atmosfer. Teknologi ini juga tergolong mahal dan bergantung pada kedekatan waduk yang sesuai untuk penyimpanan.

Penangkapan udara langsung, yang dirancang untuk menarik karbon keluar dari udara, masih dalam tahap awal tapi menawarkan keuntungan karena dapat mengurangi tingkat karbon dioksida di atmosfer.

"Hal ini juga mahal, yaitu lebih dari $600 per metrik ton karbon dioksida yang ditangkap saat ini, namun para inovator mendapatkan pendanaan dari pemerintah AS.

Infografis Dan Bumi pun Makin PanasDan Bumi pun Makin Panas (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Belum Ada Aturan Internasional Mengenai Geoengineering

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER