Menurut Erma, berdasarkan pantauan radar hujan pada Minggu (27/8) pukul 07.00 WIB ada dua sistem hujan. Pertama, hujan di darat Sumatra bagian tengah berbentuk squall-line menandakan hujan badai.
Kedua, hujan di laut yang terbentuk dalam garis memanjang dari laut di dekat pesisir timur Sumatra Selatan hingga Kepulauan Seribu. Fenomena ini terus mengalami replikasi sel hingga menuju Teluk Jakarta dan mendarat di darat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Saat sampai di darat, hujan dari laut ini bergabung dg sel hujan di darat yg terbentuk karena konveksi termal biasa sehingga hujan pun meluas di darat," ucap dia.
Salah satu bentuk hujan skala meso, katanya, adalah badai dengan polasquall line yang sering terjadi di Sumatra.
Meski Hujan mengguyur sebagian Jakarta dan sekitarnya pada Minggu malam (27/8), ternyata kualitas udara belum berubah signifikan. Tercatat, pagi ini kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya masih cukup buruk.
Berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, Senin (28/8) pukul 09.09 WIB, 10 besar kota-kota dengan kualitas udara buruk seluruhnya dari kota-kota satelit Jakarta.
Peringkat pertama diduduki oleh Kota Depok yang mendapat skor indeks kualitas udara 189 US AQI yang berstatus tidak sehat. Polutan utama di Kota Depok adalah PM 2,5 yang mencapai 129 µg/m³, atau 25,8 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di posisi kedua ada Tangerang Selatan, Banten dengan skor 170 AQI US. Konsentrasi PM 2,5 di Tangsel 94µg/m³.
Di peringkat ketiga ada Serang, Banten. Kualitas udara di Serang menurut situs itu masuk dalam kategori tidak sehat dengan skor 166 AQI US.
Berikutnya di posisi keempat ada Karawang, Jawa Barat dengan skor 162 AQI US. Selanjutnya, Cileungsi, Jawa Barat menggenapi posisi lima besar kota dengan kualitas udara buruk pagi ini dengan skor 160 AQI US.
Pasarkemis duduk di posisi keenam dengan skor 159 AQI US, disusul Jakarta dengan skor 156 AQI US. Kualitas udara di Jakarta masih masuk dalam kategori tidak sehat.
Selanjutnya, ada Serpong, Banten di peringkat delapan dengan skor 153 AQI US, Bekasi dengan skor 152 AQI US, dan Cibinong menutup posisi 10 besar dengan skor 152 AQI US.