Materi 'Alien' dari Asteroid Bennu Tiba Hari ini, Simak Fakta-faktanya

CNN Indonesia
Minggu, 24 Sep 2023 06:49 WIB
Sampel yang dibawa misi OSIRIS-Rex dari Asteroid Bennu tiba di Bumi hari ini. Berikut rangkuman fakta-fakta kedatangan materi tersebut.
OSIRIS-REx saat masih dalam perakitan, 2016. (AFP PHOTO / Bruce Weaver)

Perjalanan ke Bumi

Sejak mengucapkan selamat tinggal kepada Bennu pada Mei 2021, OSIRIS-REx jalan ke Bumi dengan mengelilingi Matahari dua kali sehingga dapat terbang melintasi planet kita pada waktu yang tepat untuk menurunkan sampel asteroid.

NASA dan Lockheed Martin Space menghabiskan sebagian besar waktu tahun ini untuk melatih setiap langkah proses pengambilan sampel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika lintasan pesawat ruang angkasa berada di jalurnya, kapsul sampel diperkirakan akan dilepaskan dari OSIRIS-REx pada jarak 63.000 mil (101.388,67 kilometer) dari Bumi pada Minggu.

Sejak meninggalkan Bennu, pesawat ruang angkasa telah melakukan banyak manuver dan menembakkan pendorongnya sehingga akan terbang melintasi Bumi pada waktu yang tepat untuk melepaskan kapsul.

Kapsul akan mendarat di area seluas 36 mil x 8,5 mil (57,9 kilometer x 13,7 kilometer) di Test and Training Range, Utah, milik Departemen Pertahanan AS.

Parasut akan dikerahkan untuk memperlambat kecepatan kapsul pada kecepatan 11 mil per jam (17,7 kilometer per jam).

Sandra Freund, manajer program OSIRIS-REx di Lockheed Martin Space, mengungkap tim pemulihan akan bersiaga untuk mengambil kapsul setelah aman untuk melakukannya.

Sebuah helikopter akan membawa sampel dalam jaring kargo dan mengirimkannya ke ruang bersih sementara yang didirikan di kisaran pada bulan Juni.

Di sana, sebuah tim akan menyiapkan wadah sampel untuk diangkut dengan pesawat C-17 ke Johnson Space Center NASA di Houston pada Senin (25/9). Rincian tentang sampel akan terungkap melalui siaran NASA dari Johnson pada 11 Oktober.

Para ilmuwan akan menganalisis batuan dan tanah selama dua tahun ke depan di ruang bersih khusus di dalam Johnson Space Center.

Sampel Bennu ini akan dibagi dan dikirim ke laboratorium di seluruh dunia, termasuk mitra misi OSIRIS-REx di Badan Antariksa Kanada (CSA) dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA).

Sekitar 70 persen sampel akan tetap murni dalam penyimpanan sehingga generasi mendatang dengan teknologi yang lebih baik dapat mempelajarinya lebih banyak.

Gunanya analisis asteroid

Neil Bowles, pakar dari Oxford University, salah satu manfaat pengambilan sampel adalah agar para ilmuwan dapat membandingkan hasil uji laboratorium dengan pengamatan jarak jauh yang dilakukan oleh teleskop OSIRIS-REx.

Ia sendiri jadi ahli yang akan memanaskan pecahan batuan Bennu untuk mengeksplorasi radiasi infra merah yang dipancarkannya.

Menurutnya, penelitian ini dapat membantu para ilmuwan untuk mengeksplorasi perbedaan komposisi di seluruh permukaan Bennu dengan lebih akurat.

Kerri Donaldson Hanna, ahli geologi planet di University of Central Florida, mengatakan "pemeriksaan lapangan" seperti itu juga dapat membantu para ilmuwan menafsirkan pengamatan asteroid lain di Tata Surya yang hanya dapat dipelajari dengan teleskop atau wahana antariksa.

"Ini benar-benar menarik," cetusnya.

Selain itu, pemahaman tentang komposisi dan orbit asteroid jadi kunci dalam memprediksi asteroid mana yang mungkin mendekat ke Bumi dan kapan tiba masanya.

Sampel juga disebut akan mengungkapkan informasi tentang pembentukan dan sejarah Tata Surya kita serta peran asteroid dalam membantu mengembangkan planet layak huni seperti Bumi.

Para ilmuwan percaya bahwa asteroid karbon seperti Bennu menabrak Bumi lebih awal selama pembentukannya, menghasilkan unsur-unsur seperti air.

"Kami sedang mencari petunjuk mengapa Bumi adalah dunia yang layak huni - permata langka di luar angkasa yang memiliki lautan dan memiliki atmosfer pelindung," kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx di University of Arizona di Tucson.

"Kami pikir semua bahan itu dibawa oleh asteroid kaya karbon ini sangat awal dalam pembentukan sistem planet kita."

"Kami percaya bahwa kami membawa kembali materi semacam itu, secara harfiah mungkin mewakili benih kehidupan yang dikirim asteroid ini pada awal planet kita yang mengarah pada biosfer yang menakjubkan ini, evolusi biologis dan kita berada di sini hari ini," tandasnya.

(arh/rfi/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER