Wahana antariksa OSIRIS-REx (Origins, Spectral Interpretation, Resources Identification and Security - Regolith Explorer) NASA akhirnya tiba di Bumi setelah menempuh miliaran kilometer dari antariksa. Misi tersebut membawa sampel batu dan debu dari asteroid Bennu yang bakal dipelajari oleh para ilmuwan.
Lantas, apa pentingnya misi OSIRIS-REx yang membawa sampel 'alien' itu?
Misi OSIRIS-REx meluncur pada tahun 2016 dan telah mengumpulkan beberapa ratus gram sampel dari asteroid Bennu. Sampel tersebut diklaim dapat membantu para ilmuwan memahami tahap awal pembentukan tata surya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NASA berinvestasi dalam misi benda kecil seperti OSIRIS-REx untuk menyelidiki populasi asteroid yang kaya di tata surya kita yang dapat memberi kita petunjuk tentang bagaimana tata surya terbentuk dan berevolusi," kata Melissa Morris, eksekutif program OSIRIS-REx, mengutip The Verge, Senin (25/9).
Kapsul itu mendarat pada Minggu (24/9) pukul 08.52 MDT (21.52 WIB), di area yang ditargetkan di Area Uji dan Pelatihan Utah milik Departemen Pertahanan AS, dekat Salt Lake City. Area pendaratan ini dipilih karena merupakan wilayah udara terbatas terbesar di Amerika Serikat dan telah digunakan untuk misi pengembalian sampel NASA sebelumnya seperti Genesis dan Stardust.
"Navigasi yang sangat tepat diperlukan untuk mengorbit Bennu dan untuk mendarat dan mengumpulkan sampel kami, kami berada di bawah satu meter dari target kami," Sandra Freund, manajer program OSIRIS-REx.
"Jadi itu menggambarkan presisi navigasi seperti apa yang kami miliki sepanjang misi ini," imbuhnya.
Dalam waktu satu setengah jam, kapsul tersebut diangkut dengan helikopter ke ruang steril sementara yang didirikan di hanggar di tempat latihan. Di lokasi itu, kapsul tersebut dialiri nitrogen.
Para ilmuwan akan menganalisis batuan dan tanah dari asteroid Bennu selama dua tahun ke depan di ruangan khusus di dalam Johnson Space Center.
Sekitar 70 persen sampel akan tetap murni dalam penyimpanan, sehingga generasi mendatang dengan teknologi yang lebih baik dapat mempelajarinya lebih banyak.
"Kami benar-benar tertarik pada jejak kimia molekuler organik," kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx.
"Kami benar-benar ingin memahami- unsur-unsur yang digunakan dalam biologi saat ini, seperti asam amino yang membentuk protein dan asam nukleat yang membentuk gen kita- apakah semua itu terbentuk di dalam tubuh asteroid kuno dan dikirim ke Bumi dari luar angkasa?" tambahnya.
Gagasan ini mungkin terdengar aneh, tapi sebenarnya ini adalah teori yang cukup didukung dan diterima secara luas tentang bagaimana beberapa elemen kunci terbentuknya kehidupan di Bumi.
Para ilmuwan beranggapan perlu untuk memperjelas bahwa teori ini bukan berarti kehidupan muncul di tempat lain dan dikirim ke Bumi, melainkan unsur-unsur penyusun dasar kehidupan- yang sering disebut sebagai senyawa organik- bisa saja dibawa oleh asteroid ke Bumi miliaran tahun lalu.
Hal ini sebetulnya sudah menjadi teori selama beberapa dekade; tetapi untuk mengujinya, para ilmuwan membutuhkan akses ke materi asteroid guna melihat dan membutikan teori tadi. Kemudian, ketika para peneliti meneliti dari objek yang jatuh ke bumi besar kemungkinan sudahh terkontaminasi dan tidak murni seperti saat masih di luar angkasa.
Jadi untuk melakukan penelitian dari objek yang murni dari luar angkasa, mereka membutuhkan sampel asteroid yang semurni mungkin.
Ketika para ilmuwan ingin memahami bagaimana Bumi terbentuk, mereka perlu melihat melampaui planet dan keluar ke tata surya.
Sistem bintang terbentuk dari gumpalan awan gas raksasa yang runtuh menjadi bintang di pusatnya, lalu memutar piringan material di sekelilingnya.
Hal ini sudah jelas dari pengamatan sistem bintang lain, tapi ada juga bukti dari tata surya kita bahwa planet-planet berputar mengelilingi Matahari pada arah yang sama dan pada bidang yang sama, mendukung gagasan planet-planet itu terbentuk dari piringan materi yang sama.