Ahli Bicara Hubungan Kelahiran Yesus dan Hari Natal

CNN Indonesia
Senin, 25 Des 2023 08:19 WIB
Hari Natal merupakan hari peringatan kelahiran Yesus. Namun, para arkeolog hingga astronom sejauh ini tak menemukan bukti-bukti yang relevan.
Ilustrasi. Beberapa ahli menilai 25 Desember terinsipirasi dari kepercayaan kuno. (Foto: Plixs/publicdomainpictures)

Ahli dari University of Oxford Philipp Nothaft menyebut dua teori itu tidak saling bertentangan. "Dua hipotesis itu tidak terpisah satu sama lain," kata dia, yang meriset sejarah astronomi dan kronologi dan pernah meneliti serta menulis soal tanggal Natal.

Pada teori 'Sejarah Agama' disebutkan bahwa umat Kristiani awal mengambil tanggal 25 Desember berdasarkan hari raya yang ditujukan untuk Dewa Matahari, Sol Invictus, yang dirayakan pada era Kekaisaran Romawi.

Kemudian, ada pula festival pagan yang disebut Saturnalia pada pertengahan Desember yang berlangsung selama beberapa hari. Namun demikian, terdapat beberapa masalah dengan teori tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umat Kristiani mungkin telah merayakan hari ulang tahun Yesus pada 25 Desember sebelum perayaan Sol Invictus dibuat," tulis Paul Bradshaw, Profesor Emeritus dari University of Notre Dame, yang menulis artikel dalam buku The Oxford Handbook of Christmas.

Pendapat Bradshaw disetujui oleh Nothaft. "Banyak hal yang berkaitan dengan kapan tanggal 25 Desember menjadi pesta bangsa Romawi yang berkaitan dengan Sol Invictus," katanya.

"Kebanyakan ilmuwan mungkin setuju bahwa pesta itu cenderung bukan berasal dari sebelum tahun 274 Masehi, ketika Kaisar Aurelian mendedikasikan kuil baru untuk Sol Invictus di Roma. Kita hanya punya sedikit pengetahuan soal pesta ini untuk membuat pernyataan publik," kata Nothaft.

Di sisi lain, dalam artikel berjudul Solstice Determination at Moon, seorang astronom Anglo-Australia David A. Allen menulis Hari Natal "secara tradisional merupakan tanggal di mana para pengamat di Bumi bagian utara bisa untuk pertama kali mendeteksi pergerakan ke arah utara dari Matahari setelah titik baliknya di pertengahan musim dingin."

Allen menyebut, tanggal itu diperkenalkan ke dalam kalender Kristiani pada Abad ke-4 Masehi oleh Kaisar Roma, Konstantin yang "membaurkan agama Kristen yang masih muda, dengan agama Mithraisme yang lebih tua dan pemujaan terhadap Sol Invictus"

"Pada waktu itu, 25 Desember dikenal sebagai Nativis Invictus, hari kelahiran kembali Matahari. Sebelum era Konstantin, hari ulang tahun Yesus dirayakan setiap 6 Januari," tulis Allen.

Kemungkinan lain menyebut, umat Kristiani awal percaya bahwa hari penyaliban Yesus terjadi pada 25 Maret dan mereka menambahkan sembilan bulan untuk sampai pada tanggal 25 Desember. Itu artinya, umat Kristiani awal menimbang tanggal penyaliban Yesus untuk menjadi tanggal konsepsinya.

Namun teori komputasi ini juga menyisakan masalah. Pasalnya, alasan di balik mengasosiasikan tanggal 25 Maret sebagai tanggal konsepsi sekaligus penyaliban Yesus tidaklah jelas.

"Ada semacam ketidakpastian dalam kedua teori itu. Tetapi saya benar-benar berpikir teori komputasi punya sedikit keunggulan," tulis Bradshaw, mengutip LiveScience.

(tim/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER