Indosat Jual Data Center ke BDx Indonesia 2,6 T, Untungkan Pelanggan?
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menjual data centernya kepada BDx Indonesia senilai Rp2,625 triliun.
BDx Indonesia merupakan perusahaan patungan antara Indosat, BDx Data Centers (BDx), dan PT Aplikanusa Lintasarta, yang merupakan anak usaha Indosat. Indosat sendiri diketahui memiliki 25 persen kepemilikan dalam perusahaan patungan tersebut.
Transaksi ini adalah penjualan kedua Indosat untuk data center miliknya setelah pada 2022 menjual sebagian data centernya ke BDx Asia dengan nilai Rp3,3 Triliun.
"Kami mendapatkan pengalaman yang sangat baik pada transaksi pertama yang membawa kami ke transaksi kedua ini," ujar President Director and Chief Executive Officer IOH Vikram Sinha di Jakarta, Selasa (9/1).
Vikram mengklaim transaksi ini bisa "meningkatkan layanan pelanggan kami" sekaligus "memperkuat komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia."
"Transaksi ini menegaskan dedikasi kami untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo," tuturnya.
Data center yang dijual Indosat dalam transaksi ini mencakup carrier-neutral colocation dan edge sites di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang.
Selain itu, Akuisisi ini juga termasuk sepuluh lokasi strategis yang terhubung ke enam kabel laut dalam negeri dan lima kabel laut internasional.
Di sisi BDx Indonesia, portofolio baru ini disebut akan menambah ekosistem terhubung yang sedang dibangun oleh BDx Indonesia.
Ekosistem di sepanjang jaringan pusat data BDx Indonesia akan terhubung dengan beberapa penyedia cloud, Jaringan Pengiriman Konten (Content Delivery Network), dan perusahaan finansial digital melalui Internet Exchange/IX, jalur cloud, dan private interconnects yang melibatkan beberapa penyedia telekomunikasi- dalam menyediakan akses digital ke seluruh Indonesia.
BDx Indonesia saat ini telah memperluas dan meningkatkan empat pusat data di Jakarta dan Jawa Barat yang dipindahkan pada 2022, dengan satu lokasi siap menampung beban kerja artificial intelligence berkapasitas tinggi.
Lebih lanjut, transaksi ini membuat BDx Indonesia memiliki kapasitas TI dengan total lebih dari 150 MW+ di Indonesia melalui sepuluh transaksi fasilitas kolokasi, termasuk fasilitas baru yang sedang dibangun di kawasan seputar Jakarta sebesar 15 MW.
Selain itu, BDx Indonesia juga akan memiliki hyperscale campus sebesar 100MW di Suryacipta, Jakarta Timur, dan carrier-neutral edge site di semua pulau besar Indonesia yang dibangun sesuai dengan spesifikasi desain ramah lingkungan dan mampu mempercepat digitalisasi masyarakat Indonesia.
Indosat sendiri diketahui memiliki 25 persen kepemilikan dalam perusahaan patungan tersebut.
(lom/arh)