Daftar Daerah Diprediksi Kena Cuaca Ekstrem Pancaroba Pekan ini

CNN Indonesia
Selasa, 26 Mar 2024 06:54 WIB
Usai sepekan lalu didominasi kondisi cerah berawan, bagaimana nasib mayoritas daerah di Indonesia di tengah masa transisi alias pancaroba?
Ilustrasi. Cuaca ekstrem diprediksi masih dominan. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mayoritas provinsi di Indonesia diprediksi dilanda hujan sedang hingga lebat di tengah masa transisi alias pancaroba pekan ini. Simak analisisnya berikut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut saat ini mayoritas wilayah, terutama bagian selatan Indonesia, sedang masuk masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

Setelah pada pekan lalu cuaca terik cerah mendominasi, khususnya di Jabodetabek, cuaca ekstrem diprakirakan kembali tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada sepekan ke depan masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah pesisir barat Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kalimantan kecuali Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, dan Papua," tulis BMKG di Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 26 Maret-1 April.

Walhasil, BMKG pun mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

"PERINGATAN DINI: Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya," ujar lembaga.

"Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin dalam satu minggu ke depan."

Daerah-daerah yang berpotensi cuaca ekstrem itu antara lain:

26–27 Maret

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

28–29 Maret

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur;

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

30 Maret–1 April

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur;

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Analisis cuaca

BMKG pun mengungkap faktor fenomena atmosfer yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan sepekan ke depan.

Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bagian utara dan tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Kedua, gelombang atmosfer Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Jawa bagian barat, Kalimantan Timur dan Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Papua sepekan ke depan.

Ketiga, Sirkulasi Siklonik yang terpantau di daratan Australia bagian utara yang membentuk daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia Selatan NTT hingga Australia bagian utara.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di antaranya dari Aceh hingga Perairan barat Aceh, dari Jambi hingga Sumatra Barat, dari Sumatra Selatan hingga Perairan barat Bengkulu, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, dan dari Papua hingga Papua Barat.

Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau dari Laut Flores hingga Laut Sawu.

[Gambas:Video CNN]

(arh/tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER