El Nino Nyaris Menyentuh Level Lemah

CNN Indonesia
Jumat, 22 Mar 2024 06:54 WIB
Fenomena pengering curah hujan, El Nino, terdeteksi nyaris keluar dari level moderat dan menyentuh level lemah.
Ilustrasi. Angka El Nino menunjukkan pelemahan. (Foto: NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angka-angka dari lembaga-lembaga klimatologi dunia menunjukkan pelemahan fenomena iklim yang memicu kekeringan di Indonesia, El Nino, hingga nyaris menyentuh level lemah (weak).

El Nino merupakan anomali suhu permukaan laut (SST) yang berpusat di Samudera Pasifik di sebelah barat Ekuador dan Peru yang memicu penurunan curah hujan banyak wilayah. Lawannya adalah La Nina, yang membuat curah hujan makin basah.

Dikategorikan El Nino dan La Nina jika wilayah Pasifik itu masing-masing lebih panas dan lebih dingin dari normalnya (di atas 0,5 derajat Celsius dan di bawah -0,5 derajat). Keduanya sama-sama bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Ikhtisar Cuaca Harian 19 dan 20 Maret dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indeks NINO 3.4 menunjukkan angka +0,92. Lembaga masih mengkategorikannya sebagai El Nino moderat.

Angka ini signifikan berkurang dibanding pekan sebelumnya yang, berdasarkan Ikhtisar Cuaca Harian, bernilai +1,21. Jika dibandingkan angka akhir Januari, Indeks NINO 3.4 bahkan masih di angka +1,25.

Sementara itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), dalam data terbaru yang diperbarui 18 Maret, mengungkap saat ini "kondisi El Nino teramati."

Angkanya mencapai 0,8 derajat C untuk Indeks Niño 4; 1,1 derajat C pada Indeks Niño 3.4; 0,9 derajat C pada Niño 3; dan 0,4 derajat C pada Niño 1+2. Pembagian indeks itu mencerminkan pemisahan area di Pasifik. 

"Suhu permukaan laut (SST) khatulistiwa berada di atas rata-rata di seluruh wilayah Samudera Pasifik tengah dan timur. Anomali atmosfer tropis Pasifik konsisten dengan El Nino," ungkap NOAA, pada kajian ENSO: Recent Evolution, Current Status and Predictions dari NOAA.

Soal kategorinya, dikutip dari Smithsonian yang dikaji oleh Michelle L'Heureux dari NOAA Climate Prediction Center, El Nino secara informal terbagi atas empat level:

+ El Nino lemah: 0,5-0,9 derajat Celcius
+ El Nino Moderat: 1,0-1,4 derajat Celcius
+ El Nino Kuat: di atas 1,5 derajat Celcius
+ El Nino "Kuat Secara Historis": dan di atas 2,0 derajat Celcius

Berganti La Nina

NOAA juga memprakirakan El Nino punya peluang hilang mulai April untuk kemudian berganti dengan La Nina.

"Transisi dari El Nino ke ENSO netral kemungkinan terjadi pada April-Juni 2024 (83 persen peluang), dengan kemungkinan terjadinya La Nina yang meningkat pada Juni-Agustus 2024 (62 persen peluang)," menurut keterangannya.

NOAA mengungkap perubahan dari El Nino ke La Nina itu tak seketika. ENSO netral akan berlangsung setidaknya tiga bulan.

grafik prediksi el nino dan la nina dari IRI. dok International Research Institute for Climate and Society (IRI)Grafik prediksi El Nino dan La Nina dari berbagai model iklim. (dok IRI)


"ENSO-netral bertahan hingga Mei-Juli 2024. Setelah itu, La Nina lebih dimungkinkan terjadi pada Juni-Agustus, dan peluangnya meningkat selama musim Oktober-Desember," tutur lembaga.

Merujuk data Institute for Climate and Society (IRI) Pacific Niño 3.4 SST Model Outlook, mayoritas model iklim menunjukkan El Nino akan bertahan hingga Maret-Mei dan kemudian bertransisi ke ENSO netral pada April-Juni.

Setelah periode singkat kondisi ENSO netral, menurut data tersebut, sebagian besar model menunjukkan transisi ke La Nina sekitar Juni-Agustus.

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER