Sejumlah warga Cilincing, Jakarta Utara menyampaikan keluh kesah mereka kepada Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid terkait judi online (judol) yang merusak kehidupan keluarga mereka.
Salah satu warga yang mengeluh adalah Nur (41). Dia mengatakan kehidupan keluarganya menjadi sangat sulit karena suaminya terpapar judol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suami saya sendiri, sampe dia ditahan gara-gara judi online. Gara-gara judi online, handphone, semua, TV habis," ujar Nur bercerita kepada Meutya di RPTRA Intiland Teduh Semper Barat, Jakarta Utara, Selasa (12/11).
Judol membuat Nur menjadi sasaran penagih hutang. Hal ini dikarenakan suaminya memakai nama Nur untuk melakukan pinjaman ke berbagai pihak.
Ia menyebut sebelum terpapar judol, suaminya bekerja di pabrik dan memiliki penghasilan tetap. Usai terpapar judol, hidupnya menjadi tidak karuan.
Nur bercerita suaminya telah terpapar judol sekitar empat tahun.
Apa yang terjadi pada suaminya tersebut membuat Nur khawatir anaknya mencontoh perilaku tersebut.
"Saya takut anak saya yang gede, yang pertama umur 19 tahun, saya takut ikut-ikutan karena ulah ayahnya. Makanya dia saya tendang jauh ke saudaranya, saya jauhin dari keluarga," tuturnya.
Cerita lain datang dari Indri (25) yang usia pernikahannya masih sangat muda. Ibu yang memiliki anak berusia tiga tahun ini hidupnya dilanda banyak kesulitan sejak suaminya terpapar judol.
"Tadi ada pekerjaan semua kehidupannya normal, berkecukupan, tapi semenjak suami saya kenal judi online semua berubah. Dari masalah keuangan sampe ke anak saya kurang kasih sayang," kata Nani dibarengi isak tangis.
Nani mengaku berulangkali mengingatkan suaminya agar tak bermain judol, tetapi ucapannya tak diindahkan. Suaminya yakin judol bisa membuat keluarga mereka lebih kaya.
Namun, kenyataan malah berkata sebaliknya. Keluarga Nani hidupnya menjadi sulit karena permainan yang penuh janji tersebut.
"Saya mau bilang mohon berantas judi online karena ini semua menyesatkan," ujar Nani meminta tolong.
"Tak hanya istri, tapi anak pun jadi korban," tambahnya.
(lom/fea)