Trump Ancam Tarif 100 Persen untuk Chip Semikonduktor
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal menerapkan tarif 100 persen untuk impor chip semikonduktor. Namun, ketentuan itu tidak akan berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki fasilitas manufaktur atau berkomitmen membangun manufaktur di AS.
Trump mengungkap langkah ini merupakan bagian dari upaya dirinya membawa kembali industri manufaktur ke AS.
Pernyataan Trump keluar bersamaan dengan pengumuman Apple yang menambah investasi di sektor manufaktur AS sebesar US$100 miliar hingga empat tahun ke depan.
Bagi perusahaan seperti Apple yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik di Amerika Serikat, Trump menegaskan tidak akan ada biaya tambahan. Namun, ia memperingatkan bahwa perusahaan tidak boleh mencoba mengelak dari komitmennya untuk membangun pabrik di Amerika Serikat.
"Jika, karena suatu alasan, Anda mengatakan akan membangun dan tidak melakukannya, maka kami akan menghitungnya kembali, akumulasi, dan mengenakan biaya pada tanggal kemudian, Anda harus membayar, dan itu adalah jaminan," tambah Trump, Rabu (6/8), melansir Reuters
Komentar Trump itu bukan pengumuman resmi soal tarif impor. Selain itu, banyak hal yang masih belum jelas tentang bagaimana perusahaan dan negara di seluruh dunia akan terpengaruh.
Pernyataan Trump tentang tarif 100 persen yang diusulkan untuk chip muncul tepat sebelum tarif AS sebesar 10 hingga 50 persen mulai berlaku pada Kamis untuk sejumlah produk impor dari puluhan mitra dagang.
Tarif untuk semikonduktor dan barang-barang teknologi kunci lainnya menjadi subjek penyelidikan keamanan nasional AS, yang hasilnya diperkirakan akan diumumkan pada pertengahan Agustus.
Utusan perdagangan utama Korea Selatan mengatakan bahwa produsen chip besar Samsung Electronics dan SK Hynix tidak akan dikenakan tarif 100 persen. Korea Selatan juga akan mendapatkan tarif paling menguntungkan untuk semikonduktor dalam perjanjian perdagangan antara Washington dan Seoul.
Samsung dan SK Hynix menolak berkomentar terkait masalah ini.
Di sisi lain, Presiden Industri Semikonduktor Filipina, Dan Lachica, mengatakan rencana Trump menerapkan tarif 100 persen untuk chip semikonduktor akan menghancurkan negaranya.
Malaysia, yang merupakan pemain besar dalam industri pengujian dan pengemasan chip secara global juga bakal terpengaruh dengan rencana Trump. Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz memperingatkan parlemen bahwa negaranya berisiko kehilangan pasar utama di Amerika Serikat jika produknya menjadi kurang kompetitif akibat penerapan tarif ini.
Sementara itu, Menteri Dewan Pengembangan Nasional Taiwan, Liu Chin-ching, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Taiwan telah membangun pabrik di AS atau membeli perusahaan AS dengan pabrik lokal, serta berkolaborasi dengan produsen chip AS untuk menghadapi potensi tarif chip.
Pabrikan chip asal Taiwan TSMC, diperkirakan akan relatif tidak terdampak karena memiliki pabrik di AS. Dengan posisi tersebut, pelanggan utama seperti Nvidia, kemungkinan besar tidak akan terdampak biaya tarif yang lebih tinggi untuk chip buatan AS.
Nvidia, yang memproduksi unit pemrosesan grafis AI terdepan, juga berencana untuk berinvestasi ratusan miliar dolar di Amerika Serikat. TSMC tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan juru bicara Nvidia menolak untuk berkomentar.
"Perusahaan besar yang memiliki dana melimpah dan mampu membangun pabrik di Amerika Serikat akan menjadi yang paling diuntungkan. Ini adalah survival of the fittest," kata Brian Jacobsen, ekonom utama di firma penasihat investasi Annex Wealth Management.
(dmi/dmi)