Telkom Mau Semua BUMN Danantara Adopsi AI, Manusia Bisa Diganti
Telkom memiliki misi mendorong adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) pada seluruh perusahaan BUMN di bawah naungan Danantara. Kehadiran teknologi ini disebut tidak akan mengurangi karyawan manusia, tetapi mengisi ruang yang kosong.
"Sekarang kita mau market acceleration. Kita boost AI kita jadi reshaping Indonesia digital ecosystem. Tapi kita harus punya piloting untuk market acceleration. Untuk piloting kita akan menjadi the only AI solution Danantara. Makanya kenapa untuk AI solution kita, AI BigBox ini piloting pertama kita adalah meng-AI-kan Danantara," ujar Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur IT Digital Telkom dalam sesi media update di Jakarta, Kamis (14/8).
Faizal menyebut saat ini ada hampir 1.046 perusahaan di bawah Danantara, yang menurutnya bisa merepresentasikan Indonesia kecil.
Faizal tidak secara spesifik menyebutkan sektor mana saja yang akan menjadi prioritas. Ia menyebut teknologi AI Telkom akan diberikan untuk 12 sektor vertikal dan satu sektor horizontal.
Lihat Juga : |
Ketika ditanya apakah kehadiran AI di BUMN akan menggantikan karyawan manusia, Faizal mengatakan hal tersebut relatif.
Ia menyebut AI sebagai keniscayaan dan perusahaan yang memanfaatkan AI akan mengalami peningkatan produktivitas. Sebaliknya, perusahaan dan sumber daya manusia (SDM) yang tidak memanfaatkan AI saat ini pasti ketinggalan.
"Kalau dia tidak memaksakan diri untuk belajar, kemudian menggunakan AI sebagai pendamping dia, makanya disebutnya kalau di Microsoft itu Copilot. Jadi pilotnya tetap manusia, AI itu sebagai Copilot, pendamping dia. Pilot yang tidak menggunakan co-pilot, pasti tidak lebih produktif daripada pilot yang menggunakan co-pilot," tuturnya.
Menurutnya, entitas yang berada di bawah Danantara akan mengalami peningkatan produktivitas ketika karyawannya didampingi oleh AI.
"Perkara, apakah AI di Danantara nanti menggantikan orang, ya mungkin saja," katanya.
Ia menjelaskan bahwa karyawan tetap di BUMN memiliki persentase lebih besar dibandingkan dengan pro-hire, kontrak, dan jenis karyawan lain. Ketika karyawan tetap masuk masa pensiun, katanya, sebagian besar perusahaan di Danantara tidak secara penuh menggantikannya dengan yang baru.
"Jadi misalkan pensiun 100 mungkin cuma digantikan 15-20 persen oleh newcomers," jelas Faizal mencontohkan.
"Terus yang 80 persen diganti apa? Ya diganti AI," tambahnya.
Dengan demikian, Faizal menyebut kehadiran AI di BUMN tidak akan mengurangi karyawan, tetapi mengisi ruang kosong yang ditinggalkan karyawan tetap yang telah pensiun.
Cuan AI Telkom
Saat ini Telkom memiliki lebih dari 50 solusi AI atau machine learning yang ditawarkan untuk pelanggan-pelanggannya dengan lebih dari 300 ribu interaksi. Selama 7 tahun mengembangkan teknologi ini, Telkom telah mencatatkan pendapatan hampir Rp1 triliun.
"Selama 7 tahun ini, kalau diakumulasi sebenarnya kita sudah menghasilkan revenue sekitar hampir Rp1 triliun, selama 7 tahun," jelas Faizal.
Layanan AI dari perusahaan plat merah ini digunakan oleh kementerian dan lembaga (38 persen); BUMN dan swasta (20 persen); rumah sakit, sekolah, dan lain-lain (10 persen; dan pemerintah daerah (32 persen).
Lihat Juga : |
Salah satu implementasi AI yang telah terbukti efektif adalah chatbot berbasis Large Language Models (LLM) dan Natural Language Processing (NLP).
Chatbot dari BigBox AI, yang awalnya digunakan untuk peningkatan layanan pelanggan Telkom, kini telah diadopsi oleh berbagai sektor industri dan pemerintahan. Chatbot ini memungkinkan instansi dan perusahaan untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, sementara tim layanan pelanggan dapat fokus pada kasus yang lebih kompleks
Selain chatbot, BigBox AI juga menghadirkan solusi Legal Analytics yang mendukung instansi pemerintahan dalam pembuatan kebijakan berbasis data. Dengan dukungan NLP dan machine learning, teknologi ini mampu menganalisis dokumen hukum secara mendalam, mengidentifikasi pola, serta memberikan prediksi berbasis data yang telah dipelajari.
(lom/dmi)