Daryono BMKG Sebut Gempa M 6,0 Poso Sempat Memicu Tsunami Minor
Gempa magnitudo 6,0 yang melanda Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 5.38 WIB disebut Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono sempat menimbulkan tsunami minor setinggi sekitar 4 cm. Namun hal ini tak dilaporkan sebab belum mencapai 25 cm.
"Hasil monitoring Tsunami Gauge menunjukkan bahwa Gempa Poso M5,8 pagi ini memicu tsunami minor 4,8 cm, tetapi BMKG menyatakan tsunami bila ketinggian mencapai 25 cm," kata Daryono di X.
Pernyataan Daryono soal besar magnitudo 5,8 itu berbeda dari laporan kejadian dari BMKG di X yang menyatakan magnitudo 6,0. Dalam laporan BMKG itu juga dinyatakan gempa berada di lokasi 1.30 LS, 120.62 BT, di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.
Daryono menjelaskan gempa pagi ini di Poso dipicu aktivitas sesar naik Tokoharu. Dia lanjut berkicau di X dengan menyebut ada 10 aktivitas gempa susulan yang lebih kecil sebanyak 25 kali.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, setidaknya 29 orang mengalami luka-luka tertimpa reruntuhan rumah ibadah karena gempa di Poso.
"Selain itu, 1 unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan," kata Abdul di keterangan resminya.
Daryono mengungkap Poso pernah mengalami gempa merusak sebelumnya, yaitu pada 29 Mei 2017 sebesar magnitudo 6,6-6,8 dan 24-26 Juli 2025 dengan magnitudo 5,7.
Pada gempa Mei, tercatat 5 orang luka berat, 16 luka ringan dan 170 mengungsi. Sedangkan pada Juli ada 4 orang luka ringan dan 2.011 mengungsi termasuk dievakuasi ke RS.
"Peta seismisitas Sulawesi utara dan sekitarnya, tampak Poso merupakan kawasan aktif gempa," kata Daryono.