BAKTI Komdigi Ungkap Target Pekerjaan di 2025

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2025 15:04 WIB
BAKTI Komdigi menjelaskan bakal migrasi 1.000-2.000 lokasi akses internet ke SATRIA-I.
BAKTI Komdigi menjelaskan bakal migrasi 1.000-2.000 lokasi akses internet ke SATRIA-I. (Tangkapan layar web kominfo.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengatakan pihaknya memiliki pekerjaan rumah melakukan migrasi akses internet ke kapasitas yang dimiliki satelit Satria 1 hingga akhir 2025.

"2025 kita akan migrasi beberapa lokasi, mungkin sekitar 1.000 atau 2.000 lokasi akses internet yang dulunya tidak menggunakan kapasitas SATRIA-I. Sekarang kita akan migrasikan sebelumnya ke Satria I," ujar Fadhilah Mathar, Direktur Utama BAKTI di sela Penganugerahan Kompetisi Nasional Inklusi Digital 2025 di Jakarta, Jumat (22/8).

"Untuk 2025 hanya itu, karena lebih banyak kami fokus ke operation and maintenance," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski hanya fokus pada operasi dan pemeliharaan, wanita yang akrab disapa Indah ini mengatakan pihaknya sudah selesai melakukan pembangunan base transceiver station (BTS) untuk kebutuhan internet seluler di Papua.

Pada 2025, total sekitar 6.700 BTS dan 28.000 titik akses internet dibangun BAKTI di Indonesia.

"Kalau pembangunan BTS yang dilakukan oleh BAKTI, sekarang kita sudah selesai untuk pembangunan di wilayah Papua. Tahun 2025 ini totalnya sekitar 6.700 di Indonesia. Ada 28.000 titik untuk akses internet. Akses itu sudah dinikmati oleh rekan-rekan dari 3T," tuturnya.

"Selain itu kita punya Satria I, 150 GBps, sudah on-air. Dan juga dari tahun 2019 kita sudah menikmati backbone Palapa Ring," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, BAKTI Komdigi juga mengumumkan pemenang Kompetisi TIK Nasional bagi Penyandang Disabilitas dan melakukan Penganugerahan Piala Menteri Komdigi Tahun 2025.

Program inklusi digital ini melibatkan Yayasan Paradifa Indonesia serta melibatkan berbagai mitra swasta dan komunitas disabilitas, khususnya dalam tahap pengembangan modul pembelajaran.

Ketua Yayasan Paradifa Indonesia Echi Pramitasari mengatakan tujuan utama program ini adalah untuk memastikan penyandang disabilitas dapat mengakses, memanfaatkan, dan berpartisipasi aktif dalam ekosistem digital Indonesia.

"Partisipasi peserta berasal dari 38 provinsi di Indonesia, termasuk peserta-peserta yang berasal dari Daerah 3T dan pembangunan prioritas. Pembangunan akses internet oleh Komdigi sampai di pelosok-pelosok semakin memudahkan rekan-rekan kami untuk berpartisipasi dalam pelatihan lalu," kata Echi.

Kompetisi sendiri dibagi dalam 4 bidang kompetensi, yakni Content Creator, Digital Marketing, Digital Office, Digital Public Relation. Setiap bidang dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengenalan dan pendalaman.

Echi mengatakan kegiatan ini memberikan dampak positif melalui penyerapan tenaga kerja untuk peran sebagai trainer, juru bahasa isyarat, pengelola kelas, dan asesor dalam jangka waktu pelaksanaan program.

Terdapat sebanyak 210 orang untuk posisi Pengelola Kelas, 218 orang Trainer, 110 orang Juru Bahasa Isyarat, dan 83 Asesor yang semuanya menjalankan tugasnya secara profesional selama kegiatan berlangsung.

Lebih lanjut, Indah mengatakan kompetisi yang sudah masuk tahun ke-11 ini diikuti sekitar 2.600 peserta.

(lom/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER