Kisah Para Bos Teknologi Dunia Sukses Tanpa Gelar Sarjana
Gemerlap industri teknologi dunia diisi oleh deretan nama besar yang justru mencapai kesuksesan tanpa gelar sarjana. Mereka meninggalkan bangku kuliah bukan karena kemampuan, tetapi karena memiliki visi yang tak sabar diwujudkan.
Dari garasi kecil hingga perusahaan bernilai triliunan dolar, mereka membuktikan bahwa inovasi, keberanian, dan kerja keras, lebih menentukan keberhasilan.
Keputusan mereka berhenti kuliah kerap dipandang sebagai langkah yang berisiko, namun justru menjadi titik balik untuk membuka jalan bagi lahirnya inovasi besar. kemampuan memecahkan masalah, dan naluri bisnis yang kuat, mereka berhasil menciptakan produk dan platform yang kini digunakan miliaran orang.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa pendidikan formal bukan satu-satunya pintu menuju dunia teknologi, meski tetap menjadi jalur penting bagi banyak orang. Namun, perjalanan para tokoh ini tidak pernah mudah.
Dilansir dari berbagai sumber berikut beberapa profil orang yang berpengaruh di bidang teknologi dunia.
1. Bill Gates (Microsoft)
Bill Gates lahir pada 28 Oktober 1955 di Seattle, Washington adalah seorang programmer komputer dan pengusaha Amerika Serikat yang mendirikan perusahaan perangkat lunak komputer pribadi terbesar di dunia, Microsoft Corporation.
Gates mulai belajar pemrograman komputer saat usianya baru 13 tahun pada tahun 1972 saat masih bersekolah, memiliki ide brilian untuk mendirikan Traf-O-Data bersama temannya. Perusahaan tersebut menganalisis pola lalu lintas di daerah setempat.
Sempat menjadi mahasiswa di Universitas Harvard, tetapi tidak berhasil menyelesaikan studinya. Ia mundur pada tahun 1975 dan mendirikan Microsoft bersama Paul Allen.
Menjabat sebagai Presiden Microsoft dari tahun 1977 hingga 1982. Gates juga menjabat sebagai Presiden Direksi Microsoft dari tahun 1981 hingga 2014.
Menciptakan sejumlah inovasi teknologi bersama Microsoft, di antaranya MS-DOS (Microsoft Disk Operating System), sistem operasi Microsoft Windows, dan teknologi CD-ROM.
Bill Gates menjadi miliarder termuda di Amerika Serikat pada tahun 1987. Saat itu, ia berusia 31 tahun dan memiliki kekayaan bersih sebesar US$1,25 miliar.
2. Mark Zuckerberg (Meta - Facebook)
Mark Zuckerberg, lahir pada 14 Mei 1984 di White Plains, New York, Amerika Serikat adalah seorang programmer komputer Amerika Serikat dan salah satu pendiri situs jejaring sosial Facebook. Ia telah menjabat sebagai CEO Facebook dan perusahaan induknya, Meta Platforms, sejak 2004.
Mark Zuckerberg salah satu orang terkaya dan paling berpengaruh di dunia memimpin kerajaan media sosial yang memiliki jangkauan global yang hampir tak tertandingi.
Zuck diterkenal karena memutuskan untuk drop out dari Universitas Harvard untuk fokus mengembangkan Facebook, situs jejaring sosial yang ia dirikan bersama di kamar asrama pada tahun 2004.
Akuisisi pesaing seperti Instagram dan WhatsApp kemudian semakin memperkuat posisi dominan perusahaan di industri media sosial.
Namun, dalam prosesnya, Zuck dan perusahaannya menghadapi pengawasan yang berkepanjangan terkait taktik yang diduga digunakan untuk mempertahankan dominasi pasar Meta.
Lihat Juga :Zuckerberg ke Jakarta Isi Perbincangan Jokowi dengan Bos Facebook |
3. Michael Saul Dell (Dell Technologies)
Michael Saul Dell lahir pada 23 Februari 1965 di Houston, Texas. Ayahnya adalah seorang ortodontis, sedangkan ibunya adalah seorang konsultan keuangan dan pialang saham.
Dell menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Texas. Namun, ia memulai usaha kecil-kecilan pada tahun pertama kuliahnya. Sebenarnya, orang tua Dell ingin agar ia melanjutkan studinya.
Dell berjanji untuk mengurangi aktivitas usahanya dan fokus pada studinya. Namun, siapa sangka bahwa bisnis "kamar asrama" yang dimulai dengan modal US$1.000 (Rp16,3 juta) akan begitu sukses, hingga Dell memiliki basis pelanggan yang besar di kampus. Penjualan bulanan mencapai US$80.000 (Rp1,3 miliar).
Pada titik inilah ia memutuskan untuk drop out dari universitas. Kemudian mendaftarkan bisnisnya di Negara Bagian Texas dengan nama PC's Limited pada tahun 1984.
Perusahaan berkembang ke jaringan server, sistem penyimpanan, printer, layanan dukungan IT, proyektor, sistem hiburan rumah, dan elektronik pribadi.
4. Larry Ellison (Oracle)
Lahir dengan nama Lawrence Joseph Ellison di Kota New York, Amerika Serikat, Ellison dititipkan kepada pamannya dan bibinya oleh ibunya sejak usia dini. Ibunya, yang saat itu berusia 19 tahun, merasa tidak mampu merawatnya sendirian.
Ellison telah dikenal sebagai jenius sejak kecil. Ia tertarik pada matematika dan teknologi. Namun, kecerdasan Ellison membuat orang-orang di sekitarnya ingin agar ia menjadi dokter.
Pada tahun 1970-an, Ellison bekerja di Ampex Corporation. Salah satu proyeknya adalah membangun basis data untuk Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), yang ia namakan "Oracle". Di sana ia bertemu dengan programmer lain, Bob Miner dan Ed Oates.
Pada tahun 1977, ia memutuskan untuk mendirikan Software Development Laboratories (SDL) bersama Miner dan Oates, dengan modal US$2.000 (Rp33,5 miliar). Ia terinspirasi oleh Ampex dan teori basis data relasional yang dijelaskan dalam sebuah makalah yang ditulis oleh Edgar F. Codd.
Dua tahun kemudian, perusahaan tersebut mengganti namanya menjadi Relational Software Inc., dengan produk andalannya adalah Oracle Database.
5. Evan Willians (Twitter)
Evan Williams lahir pada 31 Maret 1972 di dekat Clarks, Nebraska, Amerika Serikat seorang programmer komputer Amerika Serikat yang mendirikan Twitter, layanan microblogging online, bersama Jack Dorsey dan Biz Stone.
Dilansir dari Britannica, Williams dibesarkan di sebuah peternakan, tetapi ia bercita-cita untuk memulai bisnis sendiri dan meninggalkan Universitas Nebraska di Lincoln tanpa lulus.
Pada pertengahan 1990-an, ia sempat mengelola perusahaan yang didirikannya bersama ayahnya untuk menyediakan materi pembelajaran tentang World Wide Web.
Setelah meninggalkan Google pada tahun 2004, Williams mendirikan Odeo, sebuah perusahaan podcasting, dengan Stone bergabung pada tahun 2005. Pada tahun 2006, mereka berkolaborasi dengan Dorsey untuk mengembangkan prototipe platform Twitter, yang diluncurkan pada tahun yang sama.
Trio ini membentuk Obvious, perusahaan induk baru yang mengakuisisi Odeo dan memisahkan Twitter, Inc., sebagai entitas terpisah pada tahun 2007. Twitter menjadi populer secara luas sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh selebriti, media berita, dan perusahaan.
Williams menjabat sebagai ketua dewan direksi Twitter dan kemudian sebagai CEO pada akhir 2008. Pada 2010, ia mundur dari jabatan CEO untuk fokus pada strategi produk dan meninggalkan dewan direksi pada 2019.
Selain itu, Williams mendirikan Medium, platform penerbitan untuk ide dan cerita yang dikirimkan oleh pengguna, pada 2012.
Pada akhirnya, kisah para pemimpin teknologi yang putus kuliah ini mengajarkan bahwa kesuksesan bukan ditentukan dari di mana seseorang belajar, melainkan bagaimana ia terus berkembang, berani mengambil risiko, dan tak berhenti menciptakan.
(wis/mik)