Meta Ungkap Tren Media Sosial dan Digital di Tahun 2026, Ini Daftarnya
Meta, induk perusahaan Facebook dan Instagram, mengungkap tren media sosial pada tahun 2026 di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Seperti apa trennya?
Laporan e-Marketer menempatkan Asia Pasifik sebagai wilayah dengan pengguna media sosial terbesar di dunia, terutama di Facebook dan Instagram, dan angka ini diproyeksikan terus tumbuh.
Bagi pelaku usaha, mengikuti laju perubahan ini menjadi kunci untuk menjaga kedekatan dengan pelanggan dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
"Transformasi digital di Indonesia berjalan sangat pesat, dan kami melihat bagaimana tren sosial serta teknologi seperti AI semakin menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan pelaku bisnis," kata Pieter Lydian, Coutry Director Meta Indonesia, dalam keterangannya, Rabu (10/12).
Untuk membantu bisnis membaca arah perkembangan tersebut, Meta memaparkan lima tren digital dan sosial yang diperkirakan berkembang pesat pada 2026:
1. Otomatisasi GenAI
AI kini menjadi jembatan utama bagi masyarakat dalam mencari informasi dan memperdalam referensi yang ditemukan secara online. Pada 2026, peran ini akan semakin menonjol seiring majunya Gen AI dan otomatisasi.
Contohnya, ketika melihat produk di unggahan teman atau video kreator, pengguna bisa langsung menanyakannya ke AI untuk mendapatkan jawaban personal, riset produk, hingga rekomendasi gaya.
Di Indonesia, penerapan AI sudah sangat nyata, 79 persen UKM telah memanfaatkannya, terutama untuk pemasaran produk baru (65 persen) dan komunikasi pelanggan (61 persen). Ke depan, AI akan semakin membantu bisnis meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya.
2. Pesan bisnis dan agen AI
Aplikasi pesan seperti WhatsApp, Instagram DM, dan Messenger telah berkembang menjadi kanal transaksi utama. Pelanggan dapat bertanya hingga berbelanja dalam satu percakapan dengan bantuan Agen AI yang mampu menjawab pertanyaan dasar secara otomatis.
Contohnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggunakan chatbot WhatsApp untuk layanan informasi keuangan, yang mampu meningkatkan produktivitas empat kali lipat dan menyelesaikan 80 persen pertanyaan lewat bot.
3. Ekosistem kreator berbasis AI
Kreator kini menjadi penggerak utama keputusan belanja konsumen. AI memperkuat pengaruh tersebut dengan membantu kreator membuat konten lebih relevan, memprediksi tren, dan mempersonalisasi rekomendasi.
Salah satu bentuk kolaborasinya adalah program afiliasi Facebook dengan Shopee, yang memungkinkan kreator menautkan produk langsung di konten sehingga dapat menghasilkan penjualan real-time.
4. Video dan live Commerce yang lebih imersif
Video telah menjadi bahasa utama dalam perdagangan digital. Format live shopping dan video interaktif menjadi motor penjualan, diperkuat oleh hampir 2 juta pengiklan yang memanfaatkan Gen AI untuk membuat materi video yang lebih variatif dan relevan.
Meta juga sedang menguji fitur yang memungkinkan kreator menambahkan tautan produk di Instagram Reels sehingga pembelian dapat dilakukan langsung dari video.
5. Perdagangan lintas batas dan ekonomi halal
Asia Pasifik kini menjadi pusat perdagangan lintas negara, membuka peluang besar bagi produk halal Indonesia untuk masuk ke pasar global Muslim.
Infrastruktur digital yang semakin matang mempermudah merek lokal mulai dari fashion, makanan, hingga kosmetik halal menembus pasar internasional. Konsumen pun makin mudah mengakses produk halal bersertifikat dari berbagai negara.
(wpj/dmi)