Rencana Indonesia Masuk OPEC Tertunda Hingga November

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2015 10:55 WIB
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) belum bisa mengakomodir keinginan Indonesia untuk bergabing sebagai anggota peninjau hingga sidang berikutnya.
Keikutsertaan Indonesia yang terakhir sebagai anggota dalam pertemuan OPEC pada 2008 diwakili oleh mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro (duduk kelima dari kanan) dan mantan Dirjen Migas Luluk Sumiarso (duduk keempat dari kanan). (dok opec.org)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia masih harus bersabar untuk bergabung kembali dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sebagai anggota peninjau (observer). Pasalnya, meski mengklaim telah mengantongi banyak dukungan dari sejumlah negara anggota seperti Iran dan Arab Saudi, sidang OPEC pada Jumat (5/6) belum memutuskan menerima Indonesia kembali.

“Bukan batal atau ditunda, memang proses demikian, tidak bisa diputuskan saat itu. Jadi akan dibahas pada sidang OPEC berikutnya,” ujar Dadan Kusdiana, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (8/6).

Sebagai informasi, rencana Indonesia untuk kembali aktif di OPEC tak lepas dari wacana yang digulirkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kembali aktif menjadi observer, kata Sudirman, Indonesia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengadakan pembelian minyak langsung dari negara-negara anggota OPEC. Hal ini untuk menyiasati semakin tingginya angka konsumsi minyak yang tak sebanding dengan kemampuan produksi dalam negeri. .

Berangkat dari hal tersebut, mantan bos PT Pindad itu pun menghadiri rangkaian pertemuan bilateral dan seminar OPEC yang berlangsung di Wina, Austria pada 4-5 Juni kemarin.

Sayangnya, hasrat untuk kembali aktif di OPEC belum bisa terwujud karena masih harus menunggu keputusan sidang berikutnya pada November 2015.

“Agenda sidang itu sudah sudah ditentukan jauh-jauh hari. Bisa jadi kalau ada usulan materi sidang baru, maka akan dibahas di sidang berikutnya. Saya tidak punya info karena sidang hanya antar anggota (atau) secara tertutup. Yang bukan atau belum anggota tidak bisa ikut,” tambah Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi.

Indonesia sendiri merupakan salah satu penggagas OPEC karena keikutsertaannya sejak 1962. Namun, lantaran mengalami penurunan produksi disertai dengan ketimpangan pola konsumsi minyak domestik yang menyebabkan defisit, Indonesia memutuskan keluar dari OPEC dengan status suspended sejak 2009 lalu. (ags/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER