Jamu Indonesia Berpotensi Tembus Pasar Eropa

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Minggu, 31 Jul 2016 14:38 WIB
Jamu berpotensi untuk menembus pasaran ekspor, karena selain dicintai oleh masyarakat Tanah Air, jamu juga disukai oleh masyarakat belahan dunia lain.
Ilustrasi minuman jamu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produk minuman jamu produksi Indonesia berpotensi untuk bersaing dan menembus pasaran ekspor, karena selain dicintai oleh masyarakat Tanah Air, jamu juga disukai oleh masyarakat belahan dunia lain.

"Jamu kini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dunia, sehingga aneka jenis jamu sangat berpeluang menembus pasaran ekspor," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Gabungan Pengusaha (DPD GP) Jamu Provinsi Bali Gede Ngurah Wididana di Denpasar, seperti yang dikutip dari Antara pada Minggu (31/7).

Ia mengatakan bahan baku, kreativitas, inovasi, pengalaman dan kekayaan informasi tentang penggunaan tanaman obat selama ribuan tahun menjadi modal kekayaan budaya bangsa Indonesia, yang tidak dimiliki bangsa lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sebagai generasi penerus harus bangga akan perjuangan leluhur bangsa yang telah bersusah payah melestarikan kekayaan warisan budaya jamu," ujar Gede Ngurah Wididana yang juga Direktur Utama PT. Karya Pak Oles yang mengelola sejumlah perusahaan di sejumlah daerah di Indonesia itu.

Salah satu produk PT. Karya Pak Oles yang belakangan mencuat ke permukaan adalah loloh dan klorofil. Loloh adalah ekstrak daun herbal yang dilarutkan bersama air. Cara membuat loloh adalah dengan menumbuk, membelender, atau meremas daun herbal dengan air, kemudian disaring agar mudah diminum.

Untuk meningkatkan rasa loloh yang sepat dan terkadang pahit sesuai dengan bahan herbal yang digunakan, maka loloh dicampur dengan asam, gula, garam, jeruk nipis, atau jus buah segar.

Loloh adalah minuman herbal segar dari hasil kreativitas ilmu pengobatan masyarakat Bali sebagai keunggulan lokal (lokal genius) yang sangat berharga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran masyarakat Pulau Dewata.

Gede Ngurah Wididana menambahkan, gabungan pengusaha jamu dan Badan POM di bawah Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian terkait hendaknya dapat bersatu padu dengan berbagai potensi dan jaringannya untuk mengembangkan dan kemajukan industri jamu di Indonesia.

Dengan demikian produksi jamu Indonesia dan seluruh masyarakat dapat berperan secara aktif dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di nusantara.

Untuk mengembangkan kepercayaan diri generasi muda dan seluruh lapisan masyarakat akan jamu, gerakan minum jamu dan cinta jamu nasional sangatlah penting.

"Kita harus bangga dengan produk jamu kita sendiri, bangga menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan kita harus sopan menjadi tamu terhormat di negeri orang lain," ujar Gede Ngurah Wididana.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan Menarwati membuka Gerakan Minum Jamu dan Cinta Jamu Indonesia di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Sabtu (30/7) malam, yang dihadiri ribuan orang.

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER