Alasan Harus Ada Suara Cecapan Saat Makan Ramen di Jepang

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 10:44 WIB
Di Indonesia suara cecapan 'slurrp' saat makan dianggap kurang sopan, namun di Jepang suara cecapan ini jadi 'kewajiban' saat makan mi. Berikut penjelasannya.
Ada beberapa alasan mengapa Anda harus ada suara cecapan saat makan ramen di Jepang(Thinkstock/tbralnina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sesuai budaya ketimuran, orang tua pasti mengajarkan anaknya untuk makan dengan rapi dan tak tak bersuara, apalagi di tempat umum. Adat budaya makan tanpa suara atau tak mencecap ini dianggap sebuah norma kesopanan di budaya Indonesia.

Namun beda negara pasti beda norma. Anda justru dianggap tak sopan dan tak menghargai chef di Jepang jika Anda makan dengan hening tanpa suara cecapan 'sluurpp' dari mulut. Hal ini berlaku saat makan ramen, udon, dan jenis mi Jepang lainnya.

Artinya, saat makan ramen, udon, dan varian mi Jepang di negara asalnya, Anda justru harus makan dengan suara cecapan 'sluurrp.'

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jepang, hal ini menjadi sebuah aturan makan ramen yang tak tertulis. Suara ini dianggap sebagai sebuah pujian kepada sang koki. Selain itu suara cecapan ini juga sekaligus menggambarkan bahwa Anda menikmati santapan tersebut.

"Kalau ada suara dari mulut saat makan, makanannya akan terasa lebih enak," kata Katsuki Toshihisa, executive chef Nishimura kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

"Selain itu, suara ini juga akan membuat orang yang mendengar jadi bisa membayangkan bagaimana kelezatannya."

Adanya suara cecapan 'sluurp' ini ternyata tak cuma memengaruhi psikologi seseorang saat makan. Ada alasan lain mengapa suara cecapan ini dianggap hal penting saat makan ramen di Jepang.

Koki masakan Jepang di hotel Shangri-La Jakarta, Hideki Chomei mengatakan bahwa suara cecapan ini hanyalah efek samping dari cara makan mi yang seharusnya.

"Kalau makan ramen, udon, dan varian mi lainnya pasti ada kuah. Jadi seharusnya ramen ini harus dimakan cepat-cepat," kata Chomei kepada CNNIndonesia.com.

"Karena harus dimakan cepat maka ada suara cecapan yang tercipta dari situ."

Diungkapkan Chomei, ramen dan varian mi Jepang lainnya memang harus dimakan secepat mungkin setelah ramen diangkat dengan sumpit.

"Cita rasa paling kuat ada di kuahnya. Mi tidak ada rasanya. Jadi kalau mau ramennya lebih enak harus disantap bersama kuahnya," ucapnya.

"Jadi setelah diambil dengan sumpit, ramen harus segera masuk mulut dengan cepat. Kalau terlalu lama nanti kuahnya menetes ke bawah dan hilang, jadi hanya rasa mi saja." (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER