Perkembangan ISIS Membuat Asia Afrika Khawatir

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 13:39 WIB
Perkembangan ISIS yang dengan marak merekrut pejuang dari negara asing membuat negara-negara Asia dan Afrika melakukan upaya pencegahan.
Perkembangan ISIS yang dengan marak merekrut pejuang dari negara asing membuat negara-negara Asia dan Afrika melakukan upaya pencegahan. (Ilustrasi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan radikalisme yang diusung ISIS membuat negara-negara di Asia dan Afrika khawatir. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah gerakan ini masuk ke negara mereka.

Salah satunya adalah Kyrgyzstan yang berupaya merengkuh para pemudanya agar tidak terjerumus ke paham menyimpang yang dianut ISIS.

Wakil Menteri Luar Negeri Kyrgyzstan, Otorbaev Erines, mengatakan bahwa cara ini diharapkan mampu mencegah paham radikal yang masuk ke negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Radikalisme menjadi masalah besar di Asia Tengah. Pertumbuhannya yang pesat mengkhawatirkan kami," ujar Erines di sela-sela pertemuan menteri pada Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Senin (20/4).

Erines sendiri mengakui tidak memiliki masalah radikalisme di negaranya dan akan tetap menpertahankan hal itu.

"Jumlah umat Islam di Kyrgyzstan cukup besar, tapi kita tidak punya masalah dengan radikalisme di dalam negeri. Namun yang perlu dikhawatirkan adalah pengaruh dari wilayah-wilayah sekitar," kata Erines.

Hal yang sama disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Guinea, Francois Lounceny Fall, yang mengatakan bahwa radikalisme telah menjadi masalah besar bagi dunia.

Dia mengatakan, salah satu penyebab suburnya radikalisme adalah kemiskinan. Untuk itu, pemerintah harus mengatasi kemiskinan demi mencegh radikalisme.

"Radikalisme bertentangan dengan Islam. Ini adalah agama perdamaian," ujar Fall. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER