Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, akan memimpin langsung pembahasan lanjutan tiga
outcome document dalam Pertemuan Tingkat Menteri pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senin (20/4).
"Kami akan bahas pertama tiga
outcome document hasil Senior Official Meeting kemarin," ujar Retno dalam jumpa pers di JCC.
Ketiga dokumen yang merupakan hasil dari pertemuan tersebut, yaitu Bandung Message, The New Asian African Strategic Partnership, dan Declaration of Palestine, sudah digodok dalam SOM dan siap untuk dibahas di tingkat menteri dan kemudian dibawa ke tingkat kepala negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Retno, rapat tingkat menteri hari ini akan menekankan diskusi lanjutan NAASP. Dokumen ini dianggap sangat penting karena memuat bagaimana implementasi "Bandung Message".
"Saya akan memimpin langsung semuanya dan dalam mata acara NAASP, saya akan mengundang
co-chair saya, Menlu Afrika Selatan," turur Retno.
Selain itu, pertemuan tingkat menteri hari ini juga akan mengulas kembali dua dokumen lainnya. "Kita akan lihat kembali, diadopsi untuk disampaikan kepada para pimpinan," ucap Retno.
Setelah digodok pada tingkat menteri, ketiga dokumen tersebut akan dibahas dalam pertemuan pemimpin negara pada 21-22 April.
Rangkaian acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika ini dihelat pada 19-24 April. Pertemuan tingkat pejabat tinggi sendiri akan diselenggarakan di Jakarta pada 19-23 April. Pada, 24 April seluruh perwakilan negara akan bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA.
Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pertemuan ini diadakan dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
(stu)