Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor berita RIA melaporkan Komite Investigasi Rusia, Sabtu (31/11) menyatakan jatuhnya pesawat Rusia di Mesir berawal dari penghentian terakhir saat pengecekan sampel dan pengisian bahan bakar.
Seperti diberitakan sebelumya pesawat KGL-9268 dari maskapai Kogalymavia yang berbasis di Siberia hilang kontak dengan menara pengawas saat terbang menuju St Petersburg, Rusia, dari Sharm El-Sheikh, Mesir.
Mengutip Reuters, sebelum terbang pesawat itu melakukan pengecekan dan pengisian bahan bakar di kota Samara, Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara komite investigasi Vladimir Markin juga mengatakan sedang menginterogasi beberapa orang yang terlibat persiapan pesawat. Markin dan krunya membawa penyelidikan ini ke bandaa Moscow Domodedovo, basis pesawat tersebut.
Sebelumnya komite tersebut sudah menyatakan akan mempidanakan maskapai pemilik pesawat itu dengan tuduhan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penerbangan.
Sebelumny penyelidikan awal dari kasus pesawat jatuh ini menunjukkan ada kesalahan teknis, demikian pernyataan sumber di Sinai Utara.
Sekitar 150 jenazah dalam kondisi hangus ditemukan sekitar 5 kilometer dari tubuh pesawat. Pesawat yang membawa 224 penumpang itu sempat terbang vertikal, yang menyebabkan sebagian besar bagian pesawat terbakar.
(utw/utw)