Putin Perintahkan Tarik Pasukan Rusia dari Suriah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 15 Mar 2016 01:30 WIB
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, Putin mengatakan pasukan militer Rusia di Suriah telah memenuhi tujuan operasi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, Putin mengatakan pasukan militer Rusia di Suriah telah memenuhi tujuan operasi. (REUTERS/Mikhail Klimentyev)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin (14/3) bahwa ia menginstruksikan angkatan bersenjata negaranya untuk mulai menarik diri dari Suriah, lebih dari lima bulan setelah ia meluncurkan operasi militer yang ditopang sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Seperti dikutip dari Reuters, dalam pertemuan di Kremlin dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan, Putin mengatakan pasukan militer Rusia di Suriah sebagian besar telah memenuhi tujuan operasi.

Ia juga memerintahkan intensifikasi upaya diplomatik Rusia untuk menengahi kesepakatan perdamaian di negara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi pemimpin Negeri Beruang Merah itu mengisyaratkan Moskow akan tetap menjaga kehadiran militer. Ia tidak memberi tenggat waktu untuk penyelesaian penarikan pasukan dan mengatakan tentara Rusia akan tetap berada di pelabuhan Tartous dan pangkalan udara Hmeymim di provinsi Latakia, Suriah.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin telah menelepon Assad untuk memberitahukan kepadanya tentang keputusan Rusia. Langkah itu diumumkan pada hari perundingan PBB yang ditengahi antara pihak berseteru di Suriah yang digelar di Jenewa.

"Pekerjaan yang efektif dari militer kami menciptakan kondisi untuk memulai proses perdamaian," kata Putin.

"Saya percaya bahwa tugas yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata Rusia telah secara keseluruhan terpenuhi. Dengan partisipasi militer Rusia, angkatan bersenjata dan patriot Suriah telah mampu mencapai perubahan mendasar dalam memerangi terorisme internasional dan telah mengambil inisiatif di hampir semua hal, "kata Putin.

"Karena itu saya memerintahkan Menteri Pertahanan, untuk memulai penarikan bagian utama kontingen militer kami dari Suriah mulai besok."

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Tatiana Shevtsova menyatakan anggaran pertahanan Rusia akan dipotong 5 persen pada 2016.

Dikutip dari kantor berita RIA akhir pekan lalu, dana yang dibelanjakan untuk pertahanan sebelumnya selalu meningkat, sesuai dengan ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin mengembalikan kedigdayaan militer Rusia.

Meski demikian, keputusan mengurangi anggaran militer menunjukkan bahwa angkatan bersenjata pun tidak kebal akan perlambatan ekonomi yang terjadi di Rusia, yang terpukul akibat rontoknya harga minyak dan sanksi dari negara-negara Barat.

Pengurangan 5 persen ini, jika mendapat persetujuan dari Putin, bakal menjadi pemangkasan terbesar di bidang pertahanan sejak ia menjabat pada 2000.

Pada 2011, ketika menjabat sebagai perdana menteri, ia mengumumkan rencana revitalisasi militer Rusia dan meremajakan peralatan tempur dengan menghabiskan dana 23 triliun rubel pada 2020. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER