Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan bahwa kini ada sekitar 1.300 warga Suriah yang dipenjara di negaranya.
Dalam sesi tanya jawab dengan majelis umum parlemen pada Rabu (17/2), Bozdag juga membeberkan bahwa selama ini tercatat 2.400 warga Suriah pernah dibui atas tuduhan kejahatan.
Seperti dilansir
Hurriyet Daily News, data ini dijabarkan oleh Bozdag ketika menjawab pertanyaan parlemen mengenai data pribadi warga.
Pembicaraan melebar ke masalah pengungsi Suriah. Bozdag menjabarkan bahwa semua registrasi pengungsi Suriah sudah dilakukan di perbatasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, kami mengetahui bahwa ada warga Suriah yang tak terdaftar. Kantor-kantor gubernur dan departemen kepolisian terkait mendata mereka. Menteri-menteri terkait juga sedang berusaha menangani masalah ini," ujar Bozdag.
Niyazi Nefiz Kara, seorang perwakilan dari oposisi, Partai Rakyat Republik (CHP), lantas bertanya mengenai kesepakatan antara Uni Eropa dan Turki.
Sebelumnya, Uni Eropa berjanji akan memberikan dana sebesar 3 miliar euro bagi Turki untuk meningkatkan kondisi hidup pengungsi. Sebagai balasan, Turki akan memastikan bahwa pengungsi yang datang ke Eropa berkurang.
Kara menyebut kesepakatan tersebut sebagai tawaran perbudakan. Ia kemudian mengatakan bahwa angka rata-rata kelahiran warga Suriah di Turki mencapai 96.
"Jika mereka melahirkan di sini, secara keseluruhan akan ada 120 ribu kelahiran di sini," katanya.
Namun, perwakilan dari Partai Keadilan dan Pengembangan (AKP), Husniye Erdogan, mengatakan bahwa kontrol kelahiran pengungsi Suriah sudah diterapkan oleh Kementerian Kesehatan Turki.
(ama)