Menerka Kelanjutan Pidato Brilian Trump di Kongres

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 15:49 WIB
Pidato pertama Presiden Trump di Kongres menuai pujian. Namun, apakah dia bisa merealisasikan rencana kebijakannya itu di dunia nyata?
Pidato Presiden Donald Trump di Kongres menuai pujian. (REUTERS/Jim Lo Scalzo/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pidato pertama Presiden Donald Trump di Kongres mendapatkan banyak pujian media. Walau demikian, mewujudkan nilai plus itu menjadi kebijakan nyata tentu akan lebih rumit dari sekadar tampil di muka publik.

Sang Presiden tentu terkejut dengan hujan pujian dari media, pihak yang sebelumnya dia sebut sebagai musuh warga Amerika. "Terima kasih!" kata dia melalui akun Twitternya, Kamis (3/2).

Kebahagiaan Trump tercermin melalui ucapan terima kasihnya, di tengah hantaman sejumlah kontroversi pemerintahan dan sisa-sisa dampak politik dari pemilu sengit yang membawanya menuju kursi presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, begitu sorak-sorai Partai Republik yang menyambut pidato itu berhenti bergema, implikasi seluruh ucapan sang Presiden langsung mengubah iklim politik di seluruh penjuru Washington.


Kini jelas terlihat bahwa kesuksesan atau kegagalan kepemimpinan Trump di dalam negeri setidaknya bergantung pada tujuan politik ambisius yang dia sampaikan kemarin.

Menurut analisis CNN, Semua tujuan yang dia sebutkan bersifat rumit, berimbas pada banyak orang dan akan melibatkan banyak konstituen. Untuk menerapkannya, Gedung Putih jelas mesti berkerja ekstra fokus sebelum bergerak ke tahap legislatif.

Reformasi imigrasi atau pajak sendiri bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dengan Partai Demokrat yang disibukkan jelang pemilu paruh jabatan dan Partai Republik yang terus berupaya untuk menebar pengaruh di Kongres, rencana Trump bisa jadi dihadapkan pada kendala besar.

Belum lagi, saat ini Gedung Putih dihuni oleh orang-orang yang mempunyai pengalaman relatif sedikit jika dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]

Kunci menuju harapan Trump mungkin terdapat pada cara pidatonya alih-alih pada penjelasan soal kebijakannya yang minim.

Sang Presiden menjanjikan era baru "Kehebatan Amerika" sudah di tangan. Namun dia juga memperingatkan: "waktu berpikir kecil sudah selesai. Waktu untuk perseteruan sepele sudah lalu."

Pemimpin negara memang punya banyak kelonggaran dalam retorikanya. Walau demikian, peringatan tersebut bisa dikatakan cukup kaya jika dibandingkan oposisinya.

Terlebih, kata-kata itu datang dari presiden yang biasa mengecilkan lawan, berargumen panjang soal orang yang hadir dalam acara pelantikannya dan berbicara soal isu pemilih ilegal saat pemilu.


Di sisi lain, Partai Demokrat memperdebatkan narasi media yang menyebut pidato Trump itu sebagai evolusi dari kepribadian politik Trump saat pelantikan.

"Tindakan lebih nyata daripada kata-kata. Dia belum melakukan apa-apa untuk mempersatukan bangsa," kata pemimpin Senat dari Demokrat, Chuck Schumer di CBS.

"Pidato ini tidak berarti banyak karena apa yang dia katakan selama kampanye, pelantikan, bahkan kemarin malam, tidak berhubungan dengan kenyataan, tapi dengan kenyataan versinya sendiri," kata dia.

"Pidatonya bersifat populis. Diarahkan untuk kaum pekerja yang mendukungnya. Tapi yang dilakukan pemerintah dan dirinya cenderung ekstrem kanan, mengedepankan kepentingan khusus daripada kelas pekerja."

(aal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER