Pasca Rangkaian Teror, AS Tawarkan Dukungan bagi Kaum Yahudi

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2017 12:52 WIB
Menteri Keamanan Nasional AS menawarkan dukungan dengan menyediakan penasihat keamanan di seluruh negara bagian untuk menghubungkan komunitas dengan pemerintah.
Kelly menuturkan, selain para penasihat itu, sejumlah ahli kontra-terorisme juga disiapkan untuk membantu para komunitas Yahudi. (Reuters/Eduardo Gonzalez)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat menawarkan dukungan keamanan bagi kaum Yahudi menyusul serangkaian teror dan ancaman bom yang menyerang komunitas tersebut dalam beberapa waktu terakhir ini.

Menteri Keamanan Nasional, John Kelly, mengatakan bahwa pihak kementeriannya (DHS) menawarkan dukungan tersebut melalui sejumlah langkah yang sudah disediakan.

“DHS memiliki penasihat keamanan di seluruh 50 negara bagian AS yang berfungsi sebagai penghubung pemerintah dengan masyarakat. Mereka akan memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, mekanisme pengamanan, dan pertukaran informasi” kata Kelly seperti dikutip AFP, Kamis (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelly menuturkan, selain para penasihat itu, sejumlah ahli kontra-terorisme juga disiapkan untuk membantu para komunitas Yahudi.

Para ahli tersebut akan memberikan sejumlah informasi bagi para komunitas yang membutuhkan bantuan pemerintah federal.

“Bantuan itu mencakup bantuan darurat dan kerentanan, serta pelatihan penguatan keamanan,” kata Kelly.

Pernyataan ini disampaikan setelah setidaknya 100 pusat komunitas Yahudi dan sekolah di 33 negara bagian AS dikabarkan menerima ancaman bom dan vandalisme sejak awal tahun ini.

Senin lalu, setidaknya 16 pusat komunitas Yahudi di AS melaporkan adanya ancaman bom. Ancaman ini diterima sehari setelah polisi menerima laporan bahwa sekitar 100 batu nisan di pemakaman Yahudi di Philadelphia dirusak oleh vandal.

Kejadian dan ancaman serupa sudah melanda komunitas Yahudi di berbagai penjuru AS sepekan sebelumnya.

Komunitas Yahudi mengatakan, aksi vandalisme ini merupakan bukti bahwa semangat kelompok-kelompok anti-Semit kian berkobar setelah Donald Trump menang dalam pemilihan umum November lalu.

Hal ini terbukti dengan meningkatnya sentimen anti-Semit sejak Trump resmi menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari lalu. Sejak awal Februari saja, setidaknya 11 pusat komunitas Yahudi di berbagai penjuru AS harus dievakuasi karena mendapat ancaman bom.

Trump sebenarnya sudah melontarkan pernyataan yang mengecam tindakan anti-Semit ini. Namun menurut sejumlah kelompok Yahudi, pernyataan ini terlambat. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER