Jakarta, CNN Indonesia -- Tragedi terkait kebakaran kembali terjadi di area Pedrogao Grande, sekitar 50 km dari Coimbra Tenggara, Portugal. Kali ini penyebabnya adalah kebakaran hutan yang merenggut 43 nyawa dan sedikitnya 59 luka-luka.
“Nampaknya ini tragedi terbesar yang paling menyedihkan yang pernah kami lihat beberapa tahun ke belakang terkait kebakaran hutan,” ujar Perdana Menteri Portugal, Antonio Costa. Ia juga menambahkan bahwa angka kematian bisa jadi bertambah seiring waktu berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya orang yang tewas terjadi justru saat berusaha melarikan diri dari api yang melalap hutan. Dari sebagian orang yang luka-luka, ternyata beberapa dari mereka adalah para pemadam kebakaran.
Menteri Dalam Negeri Portugal, Jorge Gomes mengatakan tiga orang meninggal karena terlalu lama menghirup asap kebakaran dan 18 orang yang berusaha menyelamatkan diri dengan mobil, terbakar di jalan yang menghubungkan Figueiro dos Vinhos dengan Castanheira de Pera.
Sedikitnya 600 orang pemadam kebakaran dikerahkan di lokasi. Enam di antaranya luka-luka dan dua orang dilaporkan menghilang dalam kobaran api.
Masih banyak area yang dilalap api tidak bisa dijangkau oleh para petugas sehingga diperkirakan jumlah korban akan bertambah. Pemerintah Spanyol telah mengiriman dua pesawat bom air untuk memadamkan api, namun api yang berkobar ‘terlalu kejam’ menurut Gomes.
Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menyebabkan kebakaran besar tersebut, namun badai petir hingga gelombang panas menjadi salah satu kemungkinan terbesar. Belakangan ini, Portugal mengalami gelombang panas dengan temperatur mencapai 40 Celcius lebih di beberapa area.
Walikota Pedrogao Grande, Valdemar Alves mengatakan bahwa area ini mudah terbakar karena hutan yang dimiliki, namun ia tidak ingat ada tragedi kebakaran dengan proporsi yang sangat besar seperti ini. “Saya sangat terkejut akan angka kematian yang ada,” tambahnya kepada
Reuters.